GenPI.co - Seorang pria di Bandung, Jawa Barat, bernama Feri Soemantri menciptakan karya seni berupa sepeda minivelo.
Sepeda jenis minivelo yang diberi merek MV Corp tersebut sudah dipasarkan sampai ke luar negeri dalam tiga tahun terakhir.
Pada mulanya, Feri hanya hobi bersepeda sejak 2009 lalu. Perkenalannya dengan sepeda dimulai dari hobinya bermain bulu tangkis.
"Awalnya suka bulu tangkis. Teman-teman yang biasa main bulu tangkis bersama merasa jenuh dan mengajak bersepeda," ujar Feri seperti yang dilansir dari Ayobandung.com.
Pada 2009 tersebut, karena ajakan teman-teman main badmintonnya, Feri membeli sebuah sepeda gunung. Sejak saat itu, sampai sekarang Feri menjadi hobi bersepeda.
Kegemarannya besepeda ke gunung memang tidak terlalu lama, sebuah kecelakaan yang lumayan fatal membuat hampir separuh badan lecet akibat terjatuh.
Dirasa sepeda gunung tidak cocok untuk seusianya, pria berumur 56 tahun tersebut menciptakan jauh-jauh hobi menggunakan MTB atau mountain bike. Gantinya, Feri membeli road bike.
"Road bike juga tidak terlalu lama. Baru ketemu feel itu pada 2011, ya jenis minivelo ini," ungkapnya.
Sejak saat itu, ayah dua anak tersebut jatuh hati kepada sepeda minivelo. Roda kecil membuat enteng dikayuh ketika jalan menanjak. Pun ketika di jalan datar atau perkotaan bisa dikemudikan secara santai.
Bahkan secara rutin, bersama komunitas 7S (Sapedahan sasarengan saban saptu supados salira sehat) melakukan touring ke luar daerah setiap tahun.
"Hingga pada 2018 saya mencoba membuat minivelo sendiri," katanya.
Pada mulanya, sepeda minivelo yang dibuatnya berasal dari modifikasi sepeda road bike bermerek Federal. Roda sepeda berukuran 26 inci tersebut diubah menjadi 22 inci dengan cara memotong fork dan menambah panjang head tube.
Sepeda modifikasi tersebut dibawa touring rutin ke Bromo dan mengalami beberapa perbaikan. Sampai akhirnya nyaman dikendarai.
Mulai dari situ, Feri yang semula memiliki bisnis suplayer bawang ke super market memutuskan banting stir menjadi pembuat sepeda.
"Awal jualan karena ada teman yang pesan. Lama-kelamaan menjadi banyak yang pesan sampai bisa menjual ke luar negeri. Pemasarannya hanya melalui daring di sosial media Instagram dan Facebook," katanya.
Untuk membuat sepeda, Feri bekerjasama dengan pabrik sepeda yang berada tidak jauh dari kediamannya.
"Saya hanya mengerjakan desain sesuai dengan pesanan sama finishing," katanya.
Pembuatan rangka sampai chrome dilakukan di pabrik. Feri melakukan finishing berupa merakit, mengecat dan menambah komponen lainnya.
Kini, setiap bulan, sepeda MV corp Bandung buatan Feri telah dikenal banyak orang. Bahkan pehobi sepeda minivelo dari luar negeri membeli buah tangannya.
Produksinya memang tidak terlalu banyak, setiap bulan hanya sekitar 10 sepeda minivelo costum yang dibuat. Namun nama MV Corp. Bandung sudah terkenal sampai ke luar negeri, bahkan sempat booming pada tahun lalu.
Omzet setiap bulannya juga lumayan besar, satu sepeda lengkap dipatok dengan harga antara Rp5 juta—Rp6 juta. Sementara jika yang dipesan hanya frame, harga yang dipatok antara Rp1,5 juta—Rp1,8 juta.
Walau sudah menjadi bisnis, namun Feri masih hobi bersepeda. Hanya saja sudah meninggalkan kebiasaan rutin touring ke Bromo tiap tahun. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News