Dena & Rekan Raih Rezeki dari Bisnis Wedding Organizer di Pandemi

24 Juli 2021 15:35

GenPI.co - Membuka usaha wedding organizer (WO) sangatlah menjanjikan di Indonesia. Namun, karena adanya pandemi, bisnis tersebut menjadi salah satu usaha yang terkena dampaknya.

Namun, pandemi tidak membuat semangat Dena Salman padam.

Dia justru membuka usaha wedding organizer yang diberi nama Sister Production pada September 2020.

BACA JUGA:  Wanita Miliki Gelar Akademisi Berderet, Dari Dosen Bisnis Kambing

Dena mengaku, awal membuka usaha, justru setelah mendapatkan informasi bahwa pernikahan atau acara yang mengundang kerumunan akan dibatasi.

Nama Sister Production sendiri diambil karena usaha ini dijalankan oleh tiga orang wanita, yakni Dena, Rini dan Alqy.

BACA JUGA:  Wanita Cantik Suka Berkebun, Amanda Kini Sukses Bisnis Sayurbox

"Saat membuka usaha ini aku adalah seorang pengangguran, jadi mencoba percaya aja bahwa rezeki enggak akan kemana," ucap Dena Salman, salah satu founder Sister Production kepada GenPI.co, Kamis (22/7/2021).

Wanita single parent ini bercerita, sebelum memulai usahanya dia pernah bekerja di salah satu WO cukup terkenal di Jakarta, posisinya menjadi seorang kru.

BACA JUGA:  Pisang Goreng Wow Mpok Nur, Laris Manisnya Bikin Melongo

Dia merasa menjalani profesi tersebut sangat menyenangkan, karena bisa mengatur sebuah acara untuk momen kebahagiaan orang lain.

"Wedding organizer itu bukanlah usaha yang memerlukan modal besar, yang penting kerja cepat dan punya ide-ide segar agar pesta kiennya tetap meriah," lanjutnya.

Wanita kelahiran Medan, 26 Oktober 1983 ini mengaku senang menjalani usahanya saat ini, karena bisa bertemu dengan vendor-vendor yang bagus, membuka link, hingga cuan yang banyak.

"Keunggulan dari Sister Production karena diisi oleh perempuan-perempuan pastinya lebih teliti, kreatif dan enggak akan monoton," jelasnya.

Dena mengaku, selama menjalani usaha ini tidak jarang merasakan banyak didatangi calon klien dengan berbagai pertanyaan termasuk harga, tapi kemudian menghilang tak ada kabar.

Selama membangun usaha, Dena dan timnya mengandalkan media sosial.

Wanita lulusan Universitas Negeri Medan ini menjelaskan, selama menjalankan acara pernikahan di masa pandemi tetap menggunakan protokol kesehatan yang tetap.

Yaitu mulai menggunakan masker, mencuci tangan, hingga mengukur suhu tubuh.

"Kami modal awal itu Rp 15 juta. Dengan modal itu, kami inventaris alat-alat protokol kesehatan. Selama menjalankan usaha, sudah mendapat keuntungan 15 persen-20 persen dari modal," ungkap Dena.

Dena berharap, bahwa pandemi segera pandemi agar usahanya bisa berjalan dan terus berkembang dan totalitas untuk klien. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co