GenPI.co - Memanfaatkan barang bekas dalam fesyen ternyata memiliki nilai lebih untuk membuka awal suatu bisnis.
Melalui perkembangan tersebut, Lazuardi Andhika lantas memberanikan diri membuka thrift shop di Jl Bukit Permata Baru III Blok D 30, Permata Pamulang, Banten.
Setelah lebih kurang empat tahun bekerja di ritel fesyen, dia mengaku sangat tertarik membuka bisnis tersebut.
"Gue juga sudah berhenti kerja di orang, lalu gue yakin buat buka bisnis ini sejak Maret 2021. Jadi, sekarang fokus kembangin bisnis yang gue suka," ucap Owner Tangsel Thrift, Lazuardi Andhika kepada GenPI.co, Selasa (27/7/2021).
Menurutnya, keunikan dari bisnis tersebut ialah dari tren fesyen yang terus berkembang.
Sebab, kata dia, tren akan terus berulang sehingga memiliki nilai tersendiri bagi penikmat fesyen.
"Orang biasanya mencari barang-barang lawas, tetapi value-nya tinggi. Sekarang mungkin trennya fintech retro, jadi, kayak pas untuk buka bisnis ini," tambahnya.
Andhika, sapaan akrabnya, menyebutkan persaingan bisnis pasti terjadi dalam penjualan barang bekas.
Namun, dalam persaingan tersebut, dia mempunyai cara untuk tetap bertahan dalam laju perkembangan fesyen.
"Gue biasa main harga untuk jual lebih murah dan berkualitas. Jadi, gue survei dulu pasti trifting terdekat," jelasnya.
Pria 23 tahun itu merasa bersyukur mampu membuka bisnis dalam usia muda. Sebab, selain mendapat keuntungan, dia memiliki pengalaman lebih.
Dari Tangsel Trifted, Andhika membeberkan sudah mendapat keuntungan yang lumayan.
"Meski baru sekitar lebih kurang empat bulan, Gue bisa balik modal dan alhamdulillah mengangkat perekonomian," kata Andhika.
Selain itu, dia menyebutkan bisnis ialah salah satu investasi untuk masa depan, sehingga bisa menjadi suatu yang perlu diperhatikan sejak dini.
"Dalam sebulan, keuntungan bersih gue bisa mencapai Rp 1 juta hingga 2 juta. Itu tanpa adanya potongan lain," imbuhnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News