GenPI.co - Berawal dari kesuksesan kakeknya yang merupakan seorang pekerja keras, Ahsanun Nipal mulai bangun usaha yang tak biasa di kala pandemi covid-19.
Pengusaha yang akrab dipanggil Ato ini akhirnya termotivasi untuk bekerja dan membangun usaha, setelah menganggur.
“Awal mulanya di tahun 2020 saya ketemu temannya kakek, dari situ beliau menceritakan sepak terjang kakek saya selama hidupnya,” ujar Ato kepada GenPI.co, Minggu (8/8/2021).
Ato bercerita bahwa kakeknya merupakan seseorang yang energik dan pantang menyerah.
Menurut Ato, kakeknya sempat berjualan berbagai macam sayuran, umbi-umbian, bahkan hewan ternak.
“Kakek memulai usahanya dari berjualan ubi, singkong, dan ayam. Dari situ saya seperti tertantang. Kakek bisa, masa saya enggak bisa, sih,” tuturnya.
Akhirnya Ato mulai mencari modal. Dengan tabungan dan dukungan orang terdekat, akhirnya Ato berhasil mengumpulkan modal Rp 20 juta untuk beternak ayam kampung yang berlokasi di kawasan Serpong, Tangerang Selatan.
“Omzetnya lumayan juga. Sekitar Rp 5 juta-Rp 6 juta per bulannya. Biasanya saya kirim ayam ternak ini ke berbagai rumah makan dan pasar tradisional di dekat rumah,” katanya.
Pada masa pandemi, Ato tak berhenti untuk bermimpi.
Ke depannya Ato juga ingin mencoba untuk berbisnis dan berternak kambing.
Ato juga melakukan berbagai macam riset dan pertimbangan untuk berbisnis ayam. Diirnya mengungkapkan bahwa ayam kampung sangat diminati di kala pandemi covid-19.
“Di masa pandemi ini permintaan untuk ayam kampung sangat meningkat drastis daripada sebelumnya, jadi saya mencoba ikut tren yang ada,” imbuhnya.
Menurut Ato, ayam kampung juga memiliki gizi yang banyak. Terutama kandungan proteinnya.
Oleh karena itu, Ato tidak segan-segan mengucurkan keringat untuk mengembangbiakkan ayam.
“Masyarakat lebih meminati ayam kampung dari segi kandungannya yang kaya akan protein, dan rendah kadar lemaknya,” lanjut Ato.
Selama ini, Ato tidak bekerja di kantor. Diirnya selalu menghabiskan waktunya untuk mengaji dan belajar di sebuah pesantren.
Dirinya juga memilih berbisnis karena memiliki waktu yang sangat fleksibel. Di sela-sela waktunya, dia juga membantu orang tua di rumah sambil belajar berbisnis.
“Setelah menggeluti bidang ini, saya merasa bahwa bisnis itu sangat menyenangkan dan jam kerjanya pun fleksibel. Jadi saya memilih berbisnis daripada bekerja kantoran,” tandasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News