GenPI.co - Kadek Surya Prasetya merupakan pebisnis sukses asal Bali.
Dia merupakan CEO PT CAU Chocolates Bali.
Awalnya, Kadek Surya bekerja selama sembilan tahun di satu bank BUMN.
Namun, dia berhenti pada 2017, karena ingin total mengembangkan CAU Chocolates Bali yang sudah dirintis bersama ayahnya sejak tahun 2015.
Dikutip dari JPNN, Kadek Surya rela meninggalkan posisi nyaman dengan gaji puluhan juta rupiah dan beralih profesi menjadi petani sekaligus pebisnis cokelat.
Dia meyakini jika cokelat merupakan komoditas petanian yang sangan menjanjikan di Indonesia.
Karena cokelat asal Indonesia diminati pasar dunia.
Indonesia bahkan sempat menjadi pemilik tanaman cokelat terbaik nomor tiga di dunia. Sayang, pada 2017 posisi tersebut tergusur menjadi urutan 6 di dunia.
"Melihat usaha yang telah saya dan ayah saya jalankan memiliki peluang yang cukup tinggi, maka saya memutuskan untuk fokus menggeluti bisnis CAU Chocolates ini," ucap Kadek Surya.
Dia pun mengemukakan bisnis yang dijalankannya terus berkembang, dan perusahaan yang dipimpinnya menjadi ternama di dalam dan luar negeri.
"Saat ini CAU Chocolates di-support oleh 600 orang petani berada di Tabanan dan Jembrana dan 200, di antaranya telah bersertifikasi organik," ujar Kadek Surya.
Kadek mengatakan, pada awalnya fokus memenuhi permintaan dalam negeri, khususnya untuk oleh-oleh.
Namun, wisatawan yang datang ke Bali turun drastis saat pandemi. Sehingga CAU Chocolates harus berani melakukan perubahan strategi.
Salah satunya membuka pasar domestik atau menggarap pasar di luar Bali, dan melakukan perdagangan secara ekspor.
Sebelum pandemi market share untuk ekspor hanya sekitar 10 persen.
"Namun saat pandemi, penjualan CAU Chocolates melalui ekspor naik hingga 50 persen-60 persen dari total omzet,” ucap Kadek.
Terobosan ini bisa dilakukan CAU Chocolates, karena telah meraih organik sertifikasi dari badan terakreditasi milik pemerintah Indonesia, Amerika (USDA) dan Eropa (EU).
Karena itu, tak heran di periode Januari–Juni 2021 CAU Chocolates berhasil mengekspor 4,2 ton olahan cokelat.
Yaitu berupa cocoa powder, NBS, butter, coconut sugar serta dark chocolate kelima negara tujuan ekspor. Yakni, Malaysia, Brunei, Singapura, Qatar, serta Jepang.
Bila dikonversi ke rupiah, total ekspor CAU Chocolates dalam enam bulan terakhir mencapai Rp 1.265 miliar.
Pihaknya selalu memastikan kualitas produk telah sesuai dengan standar internasional.
Tidak hanya terlibat dalam pelestarian cokelat organik sebagai kegiatan utama, CAU Chocolates juga berkomitmen menjaga alam dan budaya Bali melalui kegiatan yang melibatkan masyarakat sekitar.
Setelah dikukuhkan menjadi Duta Petani Milenial, bersama Kementerian Pertanian, Kadek dan rekan berupaya untuk meresonansi generasi muda diseluruh Indonesia agar bersama-sama meningkatkan pembangunan pertanian bahkan hingga tembus pasar dunia. (*/JPNN)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News