Mantap! Ika dan Rekan Bisnis Susu, Omzetnya Jutaan Rupiah

25 Agustus 2021 09:55

GenPI.co - Pandemi covid-19 ternyata membuat banyak orang untuk merintis bisnis. Hal ini juga dilakukan oleh Ika Setia bersama dengan kawannya.

Namun, keterbatasan waktu membuat Ika dan temannya memilih bisnis untuk menjual produk susu Creamy Lait.

“Awalnya kami buat susu dan donat. Namun, karena buat donat memakan waktu lama, akhirnya donatnya tidak kami lanjutkan,” ujarnya kepada GenPI.co, Senin (23/8/2021).

BACA JUGA:  Jual Aneka Bubur, Omzet Nani Bikin Adem Banget, Guys

Ika dan kawannya merintis Creamy Lait pada 2020. Alasan mereka bergerak di bisnis food and beverages berangkat dari kesukaan Ika pada dunia kuliner dan memasak.

Basis bisnis Ika dan kawannya adalah daring, yaitu lewat akun Instagram @creamylait.

BACA JUGA:  Samsul Berhasil Raup Ratusan Juta Rupiah/Bulan dari Bisnis Online

Produk Creamy Lait (foto: Creamy Lait)

BACA JUGA:  Curhat ke Orang Tua Karena Nganggur, Yusril Kini Punya 17 Pekerja

“Nama Creamy Lait itu percampuran bahasa Inggris dan Prancis, karena susunya itu creamy gitu,” jelasnya.

Menurut Ika, Creamy artinya memiliki tekstur seperti krim. Sementara itu, Lait dalam bahasa Prancis berarti susu.

“Keunikan produk Creamy Lait terletak pada susu yang jika dibekukan, rasanya mirip dengan es krim,” ungkapnya.

Alumnus Universitas Padjajaran itu mengatakan bahwa susu di Creamy Lait ada banyak rasa, mulai dari cokelat, vanila, red velvet, taro, hingga green tea.

“Kami juga membuat nama produknya unik. Misalnya, rasa vanila kami beri nama ‘Something Sweet’, lalu rasa green tea diberi nama ‘Forest Gump’, dan lainnya,” katanya.

Ika memaparkan bahwa menu favorit di Creamy Lait adalah Frosty Daydream, yaitu susu stroberi khas Korea.

Lebih lanjut, Ika mengaku bahwa menjalani bisnis adalah hal yang cukup sulit, terutama dalam memutar uang hasil penjualan.

“Perputaran uangnya sangat cepat. Misalnya, kami habis bahan, lalu beli lagi,” ujarnya.

Selain itu, kesulitan lain yang dihadapi adalah dalam segi marketing produk.

“Kami enggak punya dasar bisnis, jadi ini dijalankannya juga santai. Orang lain juga gencar melakukan promo, tapi kami kesulitan jika harus menerapkan itu,” ungkapnya

Ika mengatakan omzet tertinggi yang didapatnya adalah Rp 8 juta per bulan.

“Sayangnya, karena kurang rajin buat konten untuk marketing, omzet kami juga sedikit turun,” katanya.

Alumnus jurusan Sastra Prancis itu menyarankan agar para perintis bisnis bisa lebih konsisten dan terstruktur dalam menjalankan usaha.

Pasalnya, jika hal itu tak dilakukan, bisa menimbulkan kesulitan di kemudian hari.

“Aku pun kadang ingin serba instan, padahal bisnis tak bisa dijalankan dengan instan, kecuali jika punya privilege,” tuturnya.

Ika juga menegaskan agar para perintis bisnis tak menggunakan uang bisnis untuk kepentingan pribadi.

“Hasilnya pasti kacau banget. Lalu, uang keuntungan jangan diambil dulu, kecuali untuk menggaji karyawan. Gunakan uang itu untuk investasi bahan dan alat baru,” paparnya.


Produk Creamy Lait (foto: Creamy Lait)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co