Bisnis Kuliner Ko Atek yang Tetap Eksis di Pasar Baru

07 September 2021 09:55

GenPI.co - Pasar Baru terkenal sebagai sentra tekstil dan kuliner legendaris yang berada di pusat Jakarta.

Banyak kios makanan di Pasar Baru yang sudah berdiri sejak puluhan tahun lalu dan terkenal akan kenikmatannya.

Salah satunya adalah kios Cakue Ko Atek yang sudah berdiri sejak 1971.

BACA JUGA:  Luar Biasa! Bayu Pebisnis Muda yang Mampu Hasilkan Cuan Sultan

Kios Cakue Ko Atek terletak di Jalan Belakang Kongsi Nomor 31, Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Walaupun kios Cakue Ko Atek sederhana dan terletak di dalam gang kecil, tetapi namanya sudah tersohor. Kios tersebut dikelola sendiri oleh Ko Atek dan istrinya, Pintui.

BACA JUGA:  Untung Bisnis Gorengan di Gerobak, Anwar Bisa Beli Mobil Keren

“Ada artis dan pejabat datang. Ruben Onsu, Rico Ceper, dan Melaney Ricardo pernah datang. Kalau pejabat, pernah ada dari Sekretariat Negara,” ujar Ko Atek kepada GenPI.co, Kamis (2/9/2021).

Laki-laki bernama asli Amidin Soetikno mengolah adonannya sendiri. Pengunjung akan menyaksikan sendiri Ko Atek mengadon cakue dan kue bantal saat mereka menunggu pesanannya.

BACA JUGA:  Berawal Bisnis Online, Aryo Andrianto Sukses Menjadi Pengusaha

Uniknya, Ko Atek menggiling adonan dengan botol kaca bekas. Menurut Ko Atek, botol kaca bekas yang licin membuatnya lebih mudah menggiling adonan.

Cakwe dan kue bantal yang sudah digoreng juga ditaruh dalam tampah bambu besar dan ditutup dengan kain bekas bungkus terigu dari zaman dulu.

“Penutup ini tidak pernah saya ganti. Enggak ada niat apa-apa juga pakai ini, cuma supaya tidak usah beli-beli lagi saja,” jelasnya.

Kios Cakue Ko Atek buka tiap pukul 10 pagi sampai 4 sore tiap hari, kecuali Senin.

“Sehari bisa habis sekitar 20 kilogram adonan,” ujarnya.

Nama kiosnya boleh saja sudah tersohor, tetapi bukan berarti Ko Atek tak mengalami kesulitan selama berbisnis.

“Dulu kami sempat tutup saat Kerusuhan 98. Namun, yang paling berasa dampaknya pada pendapatan dagangan itu pandemi saat ini,” katanya.

Selain itu, Ko Atek dan Pintui mengaku pernah mengalami kejenuhan selama berjualan. Namun, rasa jenuh itu tak membuat mereka berhenti berdagang.

“Rasa jenuh dan kesal ada, tetapi kalau tidak jualan malah makin bosan di rumah,” ungkap Pintui.

Pintui mengatakan bahwa ke depannya, kios ini mungkin akan dikelola bersama dengan anaknya.

“Namun, sekarang ini kami masih bisa mengurus sendiri, jadi rencana itu masih jauh,” katanya.

Satu buah cakwe atau kue bantal bisa didapatkan seharga Rp 6 ribu.

Jika tak sempat datang langsung ke Pasar Baru, Kios Cakue Ko Atek menerima pesanan via telepon atau aplikasi pemesanan makanan daring.


Kios Cakue Ko Atek (Foto: Sapta/GenPI.co)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co