GenPI.co - Menjadi seorang pengusaha muda adalah pilihan hidup setiap orang. Termasuk Uki Irawan.
Namun, menjadi seorang pengusaha muda bukan perkara mudah.
Sebab, butuh kelihaian melihat peluang, kegigihan dan mental yang kuat.
Hal itu agar bisa bersikap bijak ketika usaha lagi tidak sesuai seperti harapan.
Uki paham betul hal-hal itu dalam menjalani sebuah usaha.
"Bubur punya penggemar. Karena, menjadi menu sarapan yang banyak dicari banyak orang," katanya kepada GenPI.co, Jumat (1/10/2021).
Dia menjelaskan, menjual bubur menjadi pilihannya menjalani sebuah usaha untuk memutar roda perekonomian.
Baginya, usaha bubur sudah sangat bersahabat untuk kehidupannya.
Sebab, ayahnya sudah puluhan tahun menjual bubur.
"Suka membantu ayah. Jadi, tahu cara-cara membuat bubur," ujarnya.
Untuk itu, dia menerapkan resep bubur milik sang ayah dalam usaha yang dimiliki.
"Membuat bubur tidak mudah, butuh proses dan bahan baku berkualitas agar cita rasanya nikmat," ujarnya.
Bubur yang dijual Uki seperti bubur-bubur pada umumnya.
Ada satai usus, hati ampela, dan telur sebagai menu pelengkap.
"Bubur kami tidak pakai kaldu, tetapi diganti dengan kecap asin. Itu karakter bubur kami," bebernya.
Uki Irawan menamalan bubur dagangannya, "Bubur Ayam Mas Arga".
Usahanya yang terletak di Jalan Warung Sila, Ciganjur, Jakarta Selatan itu buka mulai pukul 06.00 WIB dan hanya sampai 10.0 WIB.
"Target ke depan ingin buka cabang dan operasional di malam hari," harapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News