Dari Benang Harga Rp 10 Ribu, Devi yang Cantik Jalani Bisnis

07 Oktober 2021 10:15

GenPI.co - Pandemi covid-19 tentunya mengubah banyak orang. Bukan hanya soal kebiasaan menjadi bersih, akan tetapi soal membuka bisnis baru dengan keahlian yang dimiliki.

Hal tersebut dialami oleh Sri Devi Chairani yang akrab disapa Devi. Berkat benang seharga Rp 10 ribu, dia menjalani bisnis dan sukses sebagai pengusaha muda.

Dirinya mulai membuat rajutan tangan dengan nama brand October Twenty di Medan, setelah terdepak sebagai karyawan di salah satu perusahaan yang ada di Bandung. 

BACA JUGA:  Yos Sukses Jadi Pengusaha Muda Batik, Dipakai SBY dan Luhut, Lo

“Awal mulanya karena pandemi covid-19 membuatku berhenti bekerja di Bandung. Akhirnya pulang ke Medan Oktober 2020 melanjutkan hobi merajut ini,” ujar Devi kepada GenPI.co, Minggu (3/10).

Dirinya mengaku telah menekuni hobi merajut sejak SMA. Dengan bermodalkan YouTube dan arahan ibu, Devi akhirnya bisa menghasilkan cuan dari hobinya tersebut.

BACA JUGA:  Dari Bakmi Jadi Pebisnis Banyak Usaha, Kini Jevon Sultan PIK, Wow

“Pas pulang ke Medan, aku bingung mau kerja apa waktu itu. Karena sulit mencari kerja, akhirnya aku iseng bikin tas rajut buat diri sendiri. Ternyata banyak yang minat,” katanya.

Setelah karyanya dihargai dan diminati oleh orang lain, akhirnya Devi terpikirkan untuk mencoba membisniskan hobinya.

BACA JUGA:  Awalnya Iseng! Dari 25 Jadi 1.000 Kambing, Mas Eko Sukses Banget

“Aku mengira-ngira kalau ini bisa dibuat bisnis. Ya, dari pada enggak ngapa-ngapain pikirku. Akhirnya beli bahan benang dari sisa uang tabungan dan membuat beberapa contoh rajutan,” katanya.

Hasil coba-cobanya tersebut akhrnya diunggah di berbagai media sosial, salah satunya Instagram.

Sejak saat itu, bisnisnya pun disorot oleh beberapa teman yang tertarik.

Hasil rajutan Devi (Foto: SC IG @otwen_official)

“Alhamdulillah sampai sekarang masih ada pesenan bahkan ada yang beberapa kali repeat order ke aku. Kebetulan ini aku bisnis sendiri, aku buat sendiri dan pasarkan sendiri,” katanya.

Bisnis yang dibulai pada 2020 tersebut kini makin diminati, karena banyak dari teman-teman Devi yang membantu mempromosikan karyanya dari mulut ke mulut.

Dari hobinya dalam merajut, Devi kini bisa meraup omzet di atas UMR Medan dengan bermodalkan benang yang harganya berkisar Rp 10 ribu per satuannya.

“Modalnya juga tergantung dari orderan yang masuk. Tapi memang cukup lumayan menguntungkan,” katanya.

Menurut Devi, covid-19 bukan lah halangan untuk melakukan apa pun termasuk bisnis.

Devi menilai bahwa apapun yang terjadi dengan dunia, mindset tetap yang memengaruhi cara pikir.

Oleh sebab itu, dirinya tetap bisa bertahan walaupun pernah gagal di tempat sebelumnya, dan kesulitan mencari kerja selama covid-19.

“Sejauh ini aku enggak pernah memikirkan pandemi ini berdampak ke bisnisku. Karena pandemi ini juga yang bikin aku kepikiran buat bisnis rajut,” tandasnya. (*)

Hasil rajutan Devi (Foto: SC IG @otwen_official)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co