Umur 20 Tahun Bikin Kafe Sendiri, Dean: Dulu Kami Jual Botolan

09 Oktober 2021 07:40

GenPI.co - Umur bukanlah batasan untuk menjadi seorang pengusaha sukses.

Dean Wahyu Renaldy misalnya, di umurnya yang baru menginjak 20 tahun, dia bersama kawannya, Rio Barada, Aqil Wibisono, sudah punya kafe miliknya sendiri.

Kafe yang bernama Kopi Bercakap itu terletak di Jalan M Kahfi 1, Kampung Kandang Nomor 10, Jakarta Selatan.

BACA JUGA:  Dari Bakmi Jadi Pebisnis Banyak Usaha, Kini Jevon Sultan PIK, Wow

Nama Kopi Bercakap sendiri diambil dari konsep yang ingin menjadikan kafe ini menjadi tempat bercengkerama sekaligus bertukar cerita.

“Kalau Kopi Bercakap ini sudah dimulai dari saya kelas dua SMK. Saya sama teman saya ini jualan kopi susu botolan sejak 2018,” kata Dean kepada GenPI.co, Selasa (5/10).

BACA JUGA:  Dari Benang Harga Rp 10 Ribu, Devi yang Cantik Jalani Bisnis

Keuntungan dari jualan kopi susu botolan itu pelan-pelan dikumpulkan untuk membeli bahan baku hingga sekarang sudah menjadi kafe.

Dean bercerita, modal awalnya hanya Rp 200 ribu, yang mana itu pun berasal dari upah saat dirinya mengikuti program PKL di sekolahnya.

BACA JUGA:  Tak Mau Banting Harga, Begini Cara Siska Agar Dapur Tetap Ngebul

“Awalnya suka kopi, lalu kenapa enggak kami menghasilkan uang dari kesukaan kami sendiri? Pas awal itu jualan di kelas, terus jadi satu sekolah, terus mulai ke orang luar lewat Instagram,” katanya.

Memulai usaha dari nol membuat Dean dan kawannya merasakan suka duka merintis sebuah usaha. Saat awal merintis, dirinya pernah rugi besar.

Kejadiannya saat momen study tour sekolah ke Bali. Dia membawa botol minumannya untuk ditawarkan ke teman-temannya.

Namun, banyak dari mereka yang meminta untuk disimpan hingga sampai ke Bali.

“Jadi, maunya dinikmati di Bali-nya. Eh, sampai di sana kopinya basi. Waduh, parah juga itu, ternyata kopinya enggak kuat karena harus disimpan di suhu dingin dan enggak boleh kekocok-kocok,” katanya.

Selain itu, saat membuka kafenya ini, dirinya juga mengalami sejumlah kendala karena jam buka kafenya ialah dari 21.00 – 02.00 WIB, karena harus bergantian dengan toko lainnya. Padahal, di masa pandemi ini sering kali ada jam malam.

“Pernah sebulan tutup karena dirazia, lalu enggak dibolehin juga sama RT setempat. Wah, itu enggak ada pemasukan sama sekali. Jadi, ya, digunakan buat nge-refresh otak,” katanya.

Meskipun demikian, pelan-pelan kafenya mulai mendapatkan pengunjung kembali. Dean bercerita, kalau sedang ramai, dirinya bisa menjual hingga 100 cups per harinya.

Ke depan, dia berharap Kopi Bercakap bisa terus berkembang.

Dean berencana mencari lahan kosong untuk membangun kafe yang lebih besar. selain itu, agar kafe miliknya bisa buka lebih pagi dari saat ini.(*)

Kafe Kopi Bercakap (Foto: Dok Dean)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co