GenPI.co - Pengusaha sukses Suhendro Wang merupakan owner PT. Citra Rasa Palembang yang mendirikan usaha pempek Palembang terkenal dengan nama Pempek CRP.
Dilansir dari JPNN, awalnya Suhendro Wang merupakan importir, yaitu membeli barang dari China dan mendistribusikannya ke kota besar di Indonesia.
Setelah 10 tahun menjadi importir, Suhendro Wang mencoba menjadi produsen.
“Karena saya orang Palembang, jadi setidaknya saya ingin ada satu bisnis yang bisa berkaitan erat dengan kota kelahiran saya,” kata Suhendro Wang membeberkan kisah suksesnya, dilansir dari JPNN, Senin (11/10).
Pilihannya adalah pempek, yang sudah sangat terkenal di Tanah Air dan gerainya bisa mudah ditemukan di berbagai kota.
“Saya memulai produksi pempek, dan saya juga sangat bangga karena bisa mempunyai satu bisnis yang mencerminkan dari mana asal diri saya,” ujar Suhendro.
Di bidang kuliner, Suhendro mengemukakan ada tiga level yang bisa disimpulkan.
Level pertama, hit and run. Di level ini makanan akan sebegitu booming-nya pada suatu waktu. Sayangnya, setelah lewat 1 tahun-2 tahun, makanan ini akan lenyap begitu saja.
Kedua, level yang berkaitan dengan kesadaran akan kesehatan.
"Misalnya jika saya ke mal, saya akan lebih memilih yoghurt frozen dibandingkan es krim merk A. Karena memakan yoghurt frozen terasa lebih enteng rasanya di tenggorokan dan pencernaan pun lebih lancar setelah mengonsumsi itu," bebernya.
Level ketiga, makanan yang berkaitan dengan budaya atau kultur.
Di titik ini, bisnis kuliner akan langgeng alias bertahan selamanya. Karena makanan sudah menyatu dan melekat dengan budaya tertentu.
Suhendro Wang memilih jenis makanan yang dikategorikannya sebagai level 3, yaitu pempek yang merupakan makanan khas Palembang.
Pabrik pempek CRP bernaung di bawah PT. Citra Rasa Palembang. Produsen pempek ini telah berdiri beberapa tahun yang lalu.
Adapun pempek CRP juga telah memiliki sertifikat SNI, BPOM, Halal, GMP, dan ISO 22000, serta sedang tahap pengurusan HACCP, untuk keperluan ekspor ke mancanegara.
Suhendro Wang mengaku, tidak asal-asalan dalam membangun dan memproduksi pempek CRP, karena tak ingin setengah hati.
“Seperti kalau kita ke negara Jepang, ada istilah jika kalau belum makan sushi atau ramen, berarti kita belum pernah menginjak Jepang. Sama seperti halnya pempek, jika ke kota Palembang belum makan pempek berarti belum menginjak Palembang,” ujarnya.
Pebisnis sukses ini juga berharap suatu hari nanti setiap hotel di Indonesia bisa memiliki menu pempek pada saat breakfast, brunch, dan saat coffee break. (*/JPNN)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News