Buat Kafe di Awal Pandemi, Omzet Yunia & Tim Ratusan Juta Rupiah

01 November 2021 07:10

GenPI.co - Pandemi covid-19 tak menghalangi seseorang untuk mengembangkan bisnisnya, termasuk usaha kafe.

Hal itulah yang dilakukan oleh Yunia Indah yang mengembangkan Tulodo Cafe and Resto. Semula, kafe tersebut hanya ditujukan untuk pelanggan Tulodo 88 Car Wash.

“Kafe kami sebenarnya sudah ada sejak Februari 2020, tetapi hanya sepetak dan masih ditujukan untuk pelanggan car wash. Lalu, kami kembangkan kafenya menjadi untuk umum,” ujarnya membeberkan kisah sukses kepada GenPI.co, Kamis (28/10).

BACA JUGA:  Dari Iseng Jadi Sumber Cuan, Fesyen Andrina Tembus Toko Bergengsi

Untuk mengembangkan Tulodo Cafe and Resto, Yunia dibantu oleh kedua kakaknya, yaitu Valentino Ardiyoko dan Gilang Ramadhon, serta seorang partner kerja Nathan M Gosal.

BACA JUGA:  Heru Sang Sarjana Usaha di Yogya, Produk Diborong Pebisnis Arab

“Kami pun cukup ngebut mempersiapkan kafe, mulai dari desain tempat, pembangunan, training karyawan, hingga developing menu-menu sampai hari H grand opening,” ungkap pebisnis sukses ini.

Menurut Yunia, Tulodo Cafée and Resto memiliki konsep semi-outdoor yang bisa memperlancar sirkulasi udara yang sehat.

BACA JUGA:  Guru Jadi Juragan Anggrek, Pelanggan Ika Emak-emak Bank dan Hotel

Sebab, hal itu jadi salah satu faktor penting agar pelanggan merasa man dan nyaman nongkrong di saat pandemi.

“Varian menu makanan dan minuman yang kami tawarkan cukup beragam, mulai dari appetizer sampai main course, sementara minumannya terdiri dari kopi dan nonkopi,” tuturnya.

Yunia mengaku bahwa dia dan tim masih sangat asing dengan bisnis food and beverages (F&B).

Menurut Yunia, timnya semula belum banyak tahu, terkait bagaimana cara dan pembagian kerja karyawan, hingga budaya di dunia FnB.

“Ini membuat kami mau tak mau ikut belajar. Rasanya memang pusing dan melelahkan, karena sebelum grand opening, kami harus brainstorming setiap hari. Namun, ini pengalaman yang menyenangkan,” paparnya.

Semua kerja keras Yunia dan tim nampaknya terbayar, karena saat ini omzet kasar bulanan bisnis mereka mencapai sekitar Rp 200 juta.

Lebih lanjut, perempuan 22 tahun itu mengatakan bahwa pebisnis harus bisa melatih kepekaan untuk membaca peluang bisnis di sekitar.

Selain itu, pebisnis juga harus bisa membagi waktu dengan baik dan bijak antara kehidupan pribadi dengan dunia bisnis.

“Kamu bisa pilih teman diskusi yang tepat serta berkomitmen dan yakin dengan apa yang kamu jalani,” kata pengusaha muda ini. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co