GenPI.co - Wahyu Imam Sakti tahu betul cara mengembangkan bisnis warung kopi miliknya, Searah Coffee.
Meskipun menghadapi berbagai rintangan, pria kelahiran Bogor itu ogah lempar handuk.
Dia tetap berjuang keras. Semangatnya membara. Kegigihannya pun membuahkan hasil manis.
Searah Coffee terus berkembang. Saat ini Wahyu memiliki dua cabang di Cepu, Jawa Tengah, yakni di Jalan Raya Cepu, nomor 17 dan Jalan Sorogo Kampung Baru Nomor 6.
Pemuda kelahiran 5 Oktober 1996 itu menjelaskan konsep Searah Coffee 2 ialah tradisional.
Dia juga menambahkan beberapa sentuhan konsep industrial di warung kopi kedua miliknya.
"Hal yang baru itu menu kopi. Saat ini terdapat makanan beratnya. Sebelumnya belum ada," kata Wahyu kepada GenPI.co, Jumat (28/1).
Wahyu memutuskan membuka cabang baru karena antusiasme masyarakat Cepu sangat besar.
"Untuk omzet, alhamdulillah naik. Kurang lebih naik sampai 50 persen," kata Wahyu.
Wahyu pun mengaku bisa mendapatkan belasan juta rupiah per bulan dari bisnis kopinya itu.
Meskipun demikian, usaha Wahyu meraih kesuksesan lewat bisnis kopi tidaklah mudah.
Dia mengaku salah satu titik terberatnya ialah saat kebijakan PPKM diberlakukan.
"Benar-benar sepi pembeli. Akhirnya harus merogoh uang tabungan untuk membayar tempat sewa dan karyawan," ucap Wahyu.
Cuaca yang tak menentu juga membuat dirinya kesulitan menjalani bisnis kopi.
"Dari siang sampai malam itu sering hujan. Masyarakat sudah malas keluar. Pemasukan pun otomatis turun," tutur Wahyu.
Walakin, semangat Wahyu mengembangkan bisnisnya tak luntur sedikit pun.
Dia terus berusaha mencari cara agar kedai kopinya dipenuhi pelanggan setia.
"Caranya untuk bangkit, ya, membuat promo hingga 20 persen. Semangat dan berdoa tidak lupa," kata Wahyu. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News