GenPI.co - Bendul sudah sembilan tahun lamanya berjualan rujak ulek dan serut.
Dari usahanya itu, penghasilan hariannya sangatlah besar. Omzet dari bisnisnya itu bisa mencapai Rp 5,4 juta per hari.
Namun, untuk sampai ke titik tersebut, Bendul harus melalui proses yang cukup panjang.
Sebelum memulai bisnis, Bendul bekerja bersama seseorang dengan usaha serupa.
"Dulu ikut orang selama 14 tahun. Saya sudah menguasai semua (rujak ulek atau rujek serut, red)," kata Bendul dalam YouTube Kawan Dapur yang diunggah 22 Februari 2022.
Bendul akhirnya memberanikan diri untuk membuka usaha setelah memiliki cukup modal.
Modal sebanyak Rp 2 juta dikeluarkan guna membeli gerobak dan pasokan buahnya.
Saat awal berjualan, Bandul memutuskan tidak menetap di satu lokasi. Sambil berkeliling, Bendul berteriak menawarkan rujak ulek dan serutnya.
"(Awal, red) modal sama gerobak Rp 2 juta. Dulu masih keliling," ujarnya.
Rujak ulek dan serutnya merupakan campuran buah timun, pepaya, semangka, jeruk Bali, mangga, melon, jambu dan nanas.
Dia menjual rujak ulek dan serutnya Rp 15.000 untuk satu porsinya.
Tak disangka-sangka, bisnis rintisannya berjalan cukup mulus. Setelah berkeliling, ia memutuskan menetap di satu lokasi.
Bendul bahkan sempat membuka cabang baru saat bisnisnya tersebut berkembang pesat.
Namun, lantaran sulit diawasi, dia memutuskan untuk fokus di satu lokasi sembari memperbesar gerobak dan menambah pegawai.
Kini, Bendul berjualan di Jalan Sukun Raya 51-47, Srondol Wetan, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah.
Dia membuka lapaknya pada pukul 8.30 pagi dan tutup sekitar 4 sore.
Dalam sehari, dia memasok dua kuintal buah. Alhasil, sebanyak 300-400 porsi rujak ulek dan serutnya habis terjual per harinya.
"Semua usaha harus ditekuni, semua usaha butuh proses tidak bisa instan," ucapnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News