Dicap Madesu, Helmi Buktikan Punya 5 Lapak Nasi Kebuli, Omzet Wow

19 Mei 2022 10:00

GenPI.co - Helmi menjalankan bisnis nasi kebuli dan sukses memiliki lima lapak sekaligus.

Proses untuk mencapainya tidaklah mudah. Dia berproses dan sempat mengalami berbagai hambatan.

Helmi adalah anak muda berumur 27 tahun yang memutuskan berbisnis ketimbang bekerja.

BACA JUGA:  Lulusan SD dan Otodidak, Undang Sudrajat Jual Lukisan Rp 20 Juta

Pendidikan terakhirnya adalah strata 1. Keputusannya berbisnis bukan tanpa alasan.

Sejak lulus sekolah menengah atas (SMA), Helmi memutuskan merantau dari Tegal ke Jakarta.

BACA JUGA:  Bosan Jadi Pekerja Tambang, Zaky Jual Dodongkal, Omzet Gede

Untuk menempuh pendidikan strata 1, Helmi harus bekerja. Pekerjaan apa pun dilakoninya saat itu.

Dia pernah bekerja sebagai penjaga warnet, hingga karyawan toko minyak wangi.

BACA JUGA:  Toto Bisnis Singkong Keju, Omzet Tembus Rp 1 Juta Lebih per Hari

Pada pagi hari, Helmi bekerja. Saat senja datang, dia berkuliah.

Pengalamannya selama bekerja dan berkuliah mengasah mental dan pola pikirnya.

"Kuliah bukan menandakan orang pintar, tapi kuliah itu membangun pola pikir supaya sistematis," kata Helmi dalam YouTube Frankav12 yang diunggah 16 Februari 2022.

Dia sudah kadung yakin, bisnis adalah cara terbaik untuk memperoleh penghasilan.

Saat memulai bisnisnya tersebut, modal yang dikeluarkan sebesar Rp 200.000.

Modal tersebut diperolehnya dari hasil meminjam alias berutang. Utangnya malah makin menggunung saat bisnisnya tengah dikembangkan.

"Akhirnya gali lubang tutup lubang waktu awal-awal. Teman-teman saya sudah mengenal saya waktu itu Helmi masa depan suram, madesu," ujarnya.

Namun, mentalnya sudah terbentuk. Apa pun pendapat orang lain, Helmi hanya punya keyakinan bisnisnya bisa berkembang.

Ketekunannya berbuah manis. Bisnis nasi kebulinya lambat laun makin moncer.

Dia memiliki lima lapak berjualan nasi kebuli. Satu lapak yang berada di Jalan Raya Condet, Jakarta Timur, dipegangnya langsung.

Nasi kebuli itu dijualnya seharga Rp 13.000 dengan lauk telur ceplok, dan Rp 15.000 untuk ayam goreng.

Dia tidak menjelaskan lebih detail mengenai omzet. Dari semua lapak yang dimilikinya, sebanyak 200 nasi kebuli berhasil dijualnya.

Dengan begitu, pendapatan hariannya bisa mencapai Rp 2,6 juta. Sumber tenaganya untuk tetap semangat berbisnis adalah orang tua, yaitu sang Ibunda.

"Di hati yang menguatkan Ibu saya. Kalau lihat dia (ibu, red) senang, saya pengin maju," ucapnya.(*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ranto Rajagukguk

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co