GenPI.co - Ini kisah Elina Andriani yang sukses bikin cilok jadi jajanan kekinian.
Dia pun sukses jadi pengusaha hanya dengan berjualan cilok pedas berlevel yang punya isian kekinian.
"Nama usahanya Cilok Comel. Artinya, cilok yang lucu karena pembelinya kebanyakan anak SMA yang lucu-lucu," ujar Elin kepada GenPI.co, Rabu (27/7).
Elin bercerita Cilok Comel adalah rebranding dari usaha cilok pedas yang sebelumnya dijalaninya.
Dirinya mengaku sudah berjualan cilok sejak 2018. Saat itu dirinya memilih resign dari pekerjaannya karena punya anak kecil di rumah.
Ide awalnya ialah bikin cilok dan jualan di rumah.
"Modalnya waktu itu Rp 50 ribuan," tuturnya.
Elin yang memang suka memasak mengaku sangat suka dengan kegiatannya.
Dia menyebut bisnis ciloknya meledak pada 2019 akhir. Penjualannya naik drastis.
"Saya sempat beli mobil baru. Namun, pandemi langsung membuat penjualan turun drastis," kata dia.
Menurut Elin, penjualannya turun sampai 80 persen dari normal.
Cilok pedas yang sudah dibangunnya itu pun hampir tumbang.
Dia menuturkan dari tujuh cabang yang ada, saat itu hanya tersisa dua saja yang bertahan.
Tak berselang lama, satu cabangnya kembali tutup dan dirinya hanya bertahan dengan satu booth sisa.
"Saat itu saya takut melangkah dan membuka cabang lagi. Namun, saya kemudian berani bermimpi lagi setelah mengikuti sebuah pelatihan," ungkapnya.
Menurut dia, pelatihan bisnis yang diikutinya membuka pikirannya.
Elin jadi terpacu untuk tidak hanya jadi pedagang, tetapi juga pengusaha.
Elin pun mengubah arah bisnis ciloknya. Dari yang tadinya berjualan, kini dia jadi supplier cilok.
"Saya jualan cilok kemasan isi 500 butir seharga Rp 50 ribu. Kalau ambil dan dijual lagi, bisa untuk dua kali lipat," katanya.
Elin juga berinovasi dengan menjual cilok frozen.
Menurutnya, inovasi ciloknya sangat diminati banyak orang, terutama di Pati, Jawa Tengah.
"Per hari bisa terjual sepuluh kilo. Ya, per bulannya sekitar 30 kilo terjual.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News