GenPI.co - Ini cara Anton Tri Susilo bertahan selama pandemi covid-19, yaitu dengan merintis sebuah kafe bernama Rumah Sintas.
Berlokasi di Jalan Jambu No.4, 30 Ilir, Ilir Barat II, Kota Palembang, kafe ini berdampingan dengan Perumahan Wong Kayo Lamo, sebuah sebutan untuk golongan orang kaya sejak dulu.
Jika kamu melewatinya, sekilas tentu banyak yang menyangka Rumah Sintas bukanlah tempat nongkrong dan ngopi anak muda Palembang.
Tempat ini hanyalah bangunan rumah biasa seperti bangunan lain di sekitarnya.
"Betul sekali kalau mengira tempat ini kayak rumah karena ini memang rumah yang kami sulap jadi seperti ini," ujarnya kepada GenPI.co Sumsesl, Selasa (9/8).
Rumah Sintas menyediakan menu kopi dan minuman lain layaknya kafe biasa.
Namun, pengunjung juga akan menemukan ratusan buku dan majalah yang bisa dibaca secara gratis.
Tak hanya itu, pengunjung juga bisa memilih beberapa ruangan di dalam rumah atau duduk di halaman belakang.
"Banyak yang bilang ini rumah nenek karena bangunan zaman Belanda. Kalau ngopi, pengunjung juga ada yang duduk di teras," katanya lagi.
Rumah Sintas sendiri dibangun pada Februari 2021 lalu bersama sahabat Anton, Juansah.
Meski tak ingin menyebut besaran modal yang digunakan untuk membuka usaha kafe ini, Anton menyebut dana itu berasal dari uang tabungan selama menjadi karyawan swasta.
Setelah 1,5 tahun beroperasional keduanya mengaku sudah balik modal.
"Kami berdua sama-sama mantan karyawan yang ingin punya usaha dan bisa mengakomodir kawan-kawan yang ingin ngopi atau sekadar diskusi soal buku, film atau musik," jelas Anton.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News