GenPI.co - Nouva Puspita pendiri merek parfum lokal Carl & Claire mengungkapkan kisah suksesnya dalam berbisnis.
Merek dagangnya itu baru tiga tahun dirilis dan menjadi salah satu brand favorit bagi banyak pecinta wewangian.
Nouva mengaku awal memasarkan produknya dari mulut ke mulut hingga mendapatkan pelanggan setia di e-commerce.
"Aku merasa parfum bisa kasih benefit yang lebih dalam, bisa bikin orang percaya diri," ujar Nouva saat menceritakan awal mulanya dalam diskusi virtual, Kamis (8/9).
Dari pengalaman pribadinya harus membeli parfum dengan harga selangit, dirinya pun memikirkan celah dan kesempatan itu.
"Karena parfum harganya nggak ada yang terjangkau, aku mulai penasaran mengulik cara bikin parfum dan brand," ungkapnya.
Di awal membangun produknya, tentu Nouva mengalami jatuh bangun sebelum sukses besar berjualan online.
"Aku dulu sempat jualan dari mulut ke mulut, bazzar, kemudian buka toko di pusat perbelanjaan, tetapi belum sampai ke titik keberhasilan," tuturnya.
Nouva sempat gambling (bertaruh) dengan meluncurkan berbagai parfum untuk mencari pasarnya.
"Kami keluarkan tiga varian sekaligus membuat customer bingung karena terlalu banyak dan belum mengerti matket," lanjutnya.
Dia pun terus belajar dan memutuskan untuk memilih wangi yang paling disenangi customer dan mengembangkannya.
"Aku terus belajar, gali test market, dan survei apakah benar suka fan bagaimana bisa improve," ungkapnya.
Produknya juga masih terjangkau dengan wewangian mewah seperti merek ternama, hanya mulai dari Rp 100 ribuan.
Dari situlah dia mengerti dan saat ini Carl & Claire berhasil menjadi salah satu brand ternama di berbagai e-commerce. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News