GenPI.co - Popularitas mata uang kripto (cryptocurrency) segendang sepenarian dengan non-fungible token (NFT).
Ketika kripto terus menjadi primadona, NFT pun kian kondang dalam beberapa waktu terakhir.
NFT adalah aset digital yang mewakili objek di dunia nyata dan bisa diperjualbelikan.
Caranya ialah menggunakan autentifikasi via teknologi blockchain. Bagi para kreator konten, NFT adalah terobosan ciamik.
NFT bisa memudahkan para content creator mempromosikan karya digital mereka.
Meskipun demikian, mata uang kripto dan NFT memiliki perbedaan yang sangat mendasar.
Uang fisik dan kripto bisa ditukar satu sama lain. Nilainya pun selalu sama.
Sementara itu, NFT tidak bisa ditukar satu sama lain. Keunikan itu membuat tidak ada dua NFT yang sama.
Dalam NFT ada sertifikat yang menunjukkan keaslian karya dari pembuat konten.
Seniman, musisi, dan kreator konten lain bisa mendapatkan bayaran besar ketika karyanya dibeli investor melalui NFT.
Salah satu pesohor yang sudah merasakan dampak manis NFT ialah CEO Twitter dan Square Jack Dorsey.
CNBC pada 22 Maret 2021 mengabarkan cuitan pertama Dorsey terjual lebih dari USD 2,9 juta atau sekitar Rp 41 miliar.
Dorsey sendiri menulis kalimat yang sangat sederhana dalam cuitan pertamanya.
“Just setting up my twttr,” tulis Dorsey pada 21 Maret 2006. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News