GenPI.co - Situs obrolan video online gratis yang bisa mencakup seluruh dunia, Omegle, resmi ditutup setelah 14 tahun beroperasi, sejak diluncurkan pada 2009.
Melansir Times Now, Leif K-Brooks selaku pendiri Omegle, membuat pengumuman pada Kamis (9/11) bersama dengan penjelasan panjang lebar.
Dia menyebut ada rentetan serangan terhadap layanan komunikasi, termasuk Omegle, berdasarkan perilaku sekelompok pengguna yang jahat.
Leif K-Brooks menuturkan bahwa biaya pengelolaan platform tersebut serta pencegahan penyalahgunaannya sangat besar.
Hal itulah yang membuatnya tidak berkelanjutan secara finansial dan emosional untuk melanjutkannya.
"Meskipun saya berharap keadaannya berbeda, tekanan dan biaya yang harus dikeluarkan untuk perjuangan ini, ditambah dengan tekanan dan biaya yang ada untuk mengoperasikan Omegle, dan memerangi penyalahgunaannya, terlalu besar,” ungkap Leif K-Brooks.
Bahkan, secara terbuka K-Brooks membahas penyalahgunaan Omegle, yang dalam beberapa kasus, menyebabkan aktivitas kriminal yang serius.
Perjuangan terus-menerus melawan penyalahgunaan tersebut terbukti menjadi tantangan yang tidak bisa diatasi, walaupun ada upaya moderasi dan intervensi teknologi yang ketat.
“Pengoperasian Omegle tidak lagi berkelanjutan, baik secara finansial maupun psikologis,” terang Leif K-Brooks.
“Sejujurnya, saya tidak ingin terkena serangan jantung di usia 30-an,” imbuhnya.
Tak lupa, K-Brooks mengucapkan terima kasih kepada para pengguna Omegle secara positif dan berkontribusi terhadap kesuksesannya.
Leif K-Brooks mengakhiri pernyataannya dengan seruan untuk mendukung Electronic Frontier Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang membela kebebasan sipil di dunia digital.
Hal tersebut sekaligus menandakan keprihatinan yang lebih luas terhadap masa depan kebebasan Internet. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News