Soal Pasar Cloud Gaming, Bos Microsoft Puji Regulator Inggris

04 Januari 2024 12:45

GenPI.co - Microsoft harus bekerja keras untuk mendapatkan lampu hijau dari Otoritas Persaingan dan Pasar Inggris (CMA), yang memblokir akuisisi Activision Blizzard senilai USD 68,7 miliar dengan mengatakan bahwa kesepakatan itu akan menghambat persaingan di pasar cloud gaming.

Dilansir Times of India, pada saat itu, Presiden Microsoft Brad Smith mengkritik keputusan tersebut dengan mengatakan bahwa tindakan tersebut "buruk bagi Inggris" dan menyebutnya sebagai "hari tergelap" Microsoft dalam empat dekade bekerja di negara tersebut.

Namun rupanya, dia sudah berubah pikiran. Dalam wawancara dengan program Today di BBC Radio 4, Smith mengatakan regulator Inggris “keras dan adil”.

BACA JUGA:  Reality Show Squid Game: The Challenge Dirilis Netflix

"Saya tentu saja belajar banyak secara pribadi. Saya tidak akan mundur dari semua kekhawatiran yang saya sampaikan ketika saya berbicara pada bulan April lalu, namun saya mungkin akan memilih kata-kata yang sedikit berbeda untuk menyampaikan maksud saya," ujarnya saat wawancara.

Setelah awalnya menolak merger, CMA memberikan jalan damai dan meminta Microsoft untuk melakukan beberapa perubahan pada kesepakatan tersebut untuk menghilangkan ketakutan regulator mengenai persaingan.

BACA JUGA:  Industri Gim Indonesia Makin Bersinar, Paw Rumble Sabet Google Play Best Game of 2023

Microsoft kemudian merestrukturisasi kesepakatan Activision Blizzard dan memberikan hak utama cloud gaming kepada Ubisoft.

CMA memegang standar yang ketat dan saya menghormatinya. Menurut dia, hal itu sulit dan adil.

BACA JUGA:  Squid Games, Money Heist, dan Rebel Moon dari Netflix Akan Dibuatkan Video Game

"Hal ini mendorong Microsoft untuk mengubah akuisisi yang kami usulkan untuk Activision Blizzard, untuk memberikan hak-hak tertentu yang menjadi perhatian CMA sehubungan dengan cloud gaming," tambah Smith.

Apa yang dikatakan Smith sebelumnya adalah wawancara dengan BBC di mana Smith mengatakan bahwa Microsoft "sangat kecewa" dengan keputusan CMA.

"Lebih dari itu, sayangnya, menurut saya ini berdampak buruk bagi Inggris. Hal ini tidak hanya menggoyahkan kepercayaan kami terhadap peluang masa depan untuk mengembangkan bisnis teknologi di Inggris dibandingkan yang pernah kami hadapi sebelumnya," tuturnya.

"Masyarakat terkejut, masyarakat kecewa, dan kepercayaan masyarakat terhadap teknologi di Inggris sangat terguncang," ucapnya.

Smith juga mengatakan ada pesan yang jelas di sini, Uni Eropa adalah tempat yang lebih menarik untuk memulai bisnis dibandingkan Inggris. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co