Perselisihan Politik, Pemasok Chip untuk Apple Terseret Keributan Kampanye Pemilu

04 Januari 2024 15:50

GenPI.co - Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSMC), perusahaan yang memproduksi chip untuk perusahaan teknologi besar seperti Apple dan banyak lagi, terseret ke dalam keributan kampanye pemilu.

Pemilihan presiden dan parlemen Taiwan dijadwalkan pada 13 Januari.

Dilansir Times of India, China mengeklaim Taiwan sebagai wilayahnya dan telah meningkatkan tekanan militer untuk menegaskan klaim tersebut. Hal ini termasuk mengadakan latihan perang di dekat pulau.

BACA JUGA:  Ingin Kembangkan Sistem AI Generatif, Apple Bikin Kesepakatan dengan Industri Berita

Kini, para calon wakil presiden di wilayah tersebut sedang berdebat mengenai investasi perusahaan tersebut di luar negeri.

Kandidat oposisi menuduh ketegangan dengan China telah menjadikan Taiwan tempat yang berbahaya untuk berinvestasi.

BACA JUGA:  Apple Permudah Pengembang Menarik Lebih Banyak Pelanggan dengan Diskon

Menurut laporan kantor berita Reuters, kampanye tersebut sering kali menyebut pembuat chip kontrak terbesar di dunia sebagai perusahaan paling penting di pulau tersebut.

Namun, kampanye tersebut lebih sering membahas isu-isu yang mempengaruhi sektor ini termasuk stabilitas jaringan listrik dan kekurangan air.

BACA JUGA:  Apple Bakal Luncurkan iPad Pro dengan Layar OLED dan Pengisian Daya MagSafe

Pada debat langsung yang disiarkan televisi, Jaw Shaw-kong, calon wakil presiden dari partai oposisi terbesar Taiwan, Kuomintang (KMT), mengatakan sebelum mengikuti pemilihan presiden dia bertemu dengan investor AS yang menanyakan apakah akan ada perang.

Shaw-kong menyalahkan Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa atas ketegangan dengan China.

"Jika Taiwan tidak memiliki lingkungan yang damai, tidak ada yang berani berinvestasi. TSMC kami ingin kabur ke luar negeri. Taiwan ditambah satu – satu pabrik di Taiwan, satu di luar negeri, melubangi Taiwan kita," ujarnya.

TSMC sudah membangun pabrik di Jepang dan negara bagian Arizona, AS. Pembuat chip tersebut juga merencanakan pabrik lain di Jerman.

Namun, baik perusahaan maupun pemerintah Taiwan telah berulang kali menyatakan bahwa sebagian besar produksi, termasuk pembuatan chip paling canggih, akan dipertahankan di pulau tersebut.

Saat membalas Shaw-kong, calon wakil presiden dari DPP Hsiao Bi-khim, yang juga merupakan duta besar de facto Taiwan untuk AS, mengatakan bahwa investasi asing telah mencapai rekor tertinggi di bawah pemerintahan DPP.

Bi-khim mengatakan TSMC adalah kebanggaan Taiwan dan tidak boleh digunakan untuk persaingan politik atau konsumsi.

"Ini adalah gunung suci kami yang melindungi negara. Kami berharap seluruh dunia usaha di Taiwan mendapat berkah dari semua pihak dalam proses tata ruang global ini," katanya.

Dia juga menambahkan bahwa TSMC membuat keputusan mengenai jejak global mereka berdasarkan kebutuhan industri dan pelanggan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co