GenPI.co - Sebanyak 559 desa di Jawa Tengah sudah terakses internet yang tercakup dalam Program Internet Desa.
Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan Program Internet Desa direalisasikan secara bertahap sejak 2022 yang semula mencakup 53 desa.
Setelah itu pada tahun 2023 bertambah 331 desa dan pada tahun ini akan bertambah lagi sebanyak 215 desa sehingga total 559 desa.
"Artinya, internet ini diharapkan dapat digunakan untuk lebih meningkatkan komunikasi dan promosi produk UMKM dan pariwisata di desa di Jateng," kata Nana, Kamis (25/1).
Nana membeberkan Program Internet Desa direalisasikan secara bertahap tahun ini.
Pada periode Januari sebanyak 29 desa, Februari 46 desa, Maret sebanyak 70 desa, dan April mendatang akan mencakup 70 desa.
"Kami harapkan tahun-tahun berikutnya, kami akan tambah lagi lebih banyak internet di desa-desa. Beberapa desa yang menjadi perhatian adalah desa-desa yang selama ini blank spot (daerah susah sinyal internet) yang menjadi perhatian utama kami," papar dia.
Menurut dia, Program Internet Desa mendapatkan sambutan positif dari masyarakat.
Internet Desa merupakan salah satu terobosan Diskominfo Jateng sebagai penggerak transformasi digital.
Nana menjelaskan akses internet juga bisa dimanfaatkan desa untuk memberikan informasi, misalnya ketika mengalami bencana, seperti tanah longsor.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jateng Riena Retnaningrum menambahkan program ini dilakukan secara bertahap karena menyesuaikan APBD.
"Kami enggak mampu kalau seluruh blank spot tangani sendiri melalui APBD. Kami harus kreatif dari sumber dana yang sah. Karena seluruh desa blank spot dapat teratasi," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News