GenPI.co - Nokia melaporkan penurunan penjualan dua digit dan penurunan laba dalam tiga bulan terakhir tahun 2023, dengan pembuat peralatan jaringan nirkabel dan tetap tersebut mengatakan bahwa operator mengurangi investasi pada 5G dan teknologi lainnya karena ketidakpastian perekonomian
Dilansir AP News, perusahaan yang berbasis di Espoo, Finlandia, melaporkan laba bersih sebesar 568 juta euro ($619 juta) untuk kuartal Oktober hingga Desember, turun dari 929 juta euro pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Nokia adalah salah satu pemasok utama 5G di dunia, teknologi broadband generasi terbaru, bersama dengan Ericsson dari Swedia, Huawei dari China, dan Samsung dari Korea Selatan.
Laba bersih Nokia yang diatribusikan kepada pemegang saham mencapai 558 juta euro pada kuartal keempat, turun dari 931 juta euro pada tahun sebelumnya.
Penjualan Nokia juga turun 23% menjadi 5,7 miliar euro dari 7,5 miliar euro.
"Pada tahun 2023 kami melihat perubahan signifikan dalam perilaku pelanggan yang berdampak pada industri kami yang didorong oleh lingkungan ekonomi makro dan suku bunga yang tinggi," kata CEO Pekka Lundmark dalam sebuah pernyataan.
Dia juga menunjukkan dampak dari klien Nokia seperti operator telekomunikasi yang telah membeli peralatan baru dan tidak berniat membeli lebih banyak.
“Ke depan, kami memperkirakan lingkungan yang penuh tantangan pada tahun 2023 akan terus berlanjut pada paruh pertama tahun 2024, khususnya pada kuartal pertama,” katanya.
“Namun, kini kami mulai melihat beberapa peluang positif” termasuk peningkatan penerimaan pesanan untuk unit infrastruktur jaringan Nokia.
Pada bulan Oktober, Nokia mengumumkan rencana untuk memangkas hingga 14.000 pekerjaan untuk mengurangi biaya.
Dikatakan bahwa langkah tersebut diperlukan untuk memungkinkan Nokia menavigasi lingkungan pasar yang lemah di mana pertumbuhan ekonomi yang rendah dan suku bunga yang tinggi telah membuat investasi klien terhambat. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News