Pasar Big Data dan Analitik di Indonesia Terus Mengalami Pertumbuhan

05 Maret 2024 19:40

GenPI.co - Tidak sedikit perusahaan di Indonesia memiliki visi mengelola big data, namun sering kali tidak terprogram dengan baik karena belum adanya ekspektasi output yang jelas.

Selain harus disertai komitmen dan output yang tepat, perusahaan juga lebih baik didampingi pihak yang ahli big data.

Misalnya, menggunakan layanan big data dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), yakni BigBox.

BACA JUGA:  Telkom DigiUp Community Jadi Wadah Inovatif untuk Hasilkan Karya Digital Anak Bangsa

Cofounder Enclave Kolaborasi Global Rinaldi H. Leksana mengatakan pendampingan expert akan menjadi fondasi yang kuat dalam implementasi big data.

"Tanpa itu pengembangannya akan never ending project dan tidak jarang menjadi investasi sia-sia," ucapnya dalam keterangan resmi, Selasa (5/3/2024).

BACA JUGA:  Dorong Inklusi, Telkom CDC Salurkan Bantuan PC dan Aplikasi i-CHAT untuk SLB

Direktur Jakarta Smart City 2019-2023, Yudhistira Nugraha menambahkan, peningkatan kapasitas analitik data untuk memproses, menganalisa, dan menginterpretasikan big data secara efektif harus ditingkatkan dengan pemanfaatan teknologi seperti artificial intelligence (AI) dan machine learning.

Menurut dia, pemanfaatan hasil analisa big data untuk pengambilan keputusan (data-driven policy) membutuhkan kolaborasi dan keterbukaan data, infrastruktur, dan literasi digital guna memastikan big data dapat dimanfaatkan maksimal.

BACA JUGA:  Dorong UKM Go Digital, Telkomsel Kembali Selenggarakan Program Lokakarya DCE

"Misalnya penggunaan big data di instansi pemerintah daerah, harus manfaatkannya sampai level merespons kebutuhan dan ekspektasi masyarakat urban, seperti ketersediaan transportasi umum dan informasi lalu lintas yang lebih efisien," tuturnya.

Selain itu, juga layanan kesehatan terkait ketersediaan dokter dan waktu tunggu terutama dalam kondisi darurat serta manajemen bencana untuk merespons situasi darurat.

EVP Digital Business and Technology Telkom Komang Budi Aryasa mengatakan bahwa Telkom telah memiliki BigBox yang dapat menjadi solusi dalam mengakselerasi ekosistem digital yang berkelanjutan di tanah air melalui pemanfaatan big data.

BigBox merupakan End-to-end Data Management and Analytics Platform yang dirancang tidak hanya membantu mengelola, tetapi juga menganalisis data dalam jumlah besar di berbagai lingkungan dalam berbagai format data.

"BigBox mampu memberikan pencerahan, memberikan rekomendasi, menyolusikan tantangan, serta mampu menciptakan nilai tambah bagi perusahaan dan instansi lewat big data," katanya.

Lembaga riset International Data Corporation melaporkan, pasar big data dan analitik di Indonesia tumbuh 14,7% pada semester I-2022 atau naik 12,5% dari periode sama tahun 2021.

Namun, pertumbuhan pasar tersebut sebetulnya relatif belum memuaskan karena upaya pemanfaatan data dalam skala besar belum masif dilakukan di Indonesia. Artinya masih banyak peluang dan potensi yang bisa digali.

Pakar big data Aqsath Rasyid Naradhipa menilai pemanfaat data di instansi baik swasta maupun pemerintah belum maksimal, mulai dari cara melakukan pengumpulan data, pembersihan data, hingga pemanfaatan datanya.

"Padahal kalau data itu bisa dimaksimalkan bisa meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengambilan keputusan, kesalahan bisa diminimalisir, serta dampak dari keputusan bisa lebih tepat," ujarnya.

Data digital di perusahaan Indonesia, imbuhnya, masih banyak yang tercecer dan belum menjadi satu, serta tidak memiliki teknologi mumpuni untuk mengelola dan mengkorelasikan data eksternal dengan data internal. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co