Gegara Berita Palsu, Elon Musk Jadi Target Penyelidikan Hakim Mahkamah Agung Brasil

08 April 2024 21:40

GenPI.co - Seorang hakim Mahkamah Agung Brasil memasukkan Elon Musk sebagai target dalam penyelidikan yang sedang berlangsung atas penyebaran berita palsu dan membuka penyelidikan terpisah pada Minggu malam terhadap eksekutif tersebut atas dugaan menghalangi.

Dilansir AP News, dalam keputusannya Hakim Alexandre de Moraes mencatat bahwa Musk pada hari Sabtu mulai melakukan “kampanye disinformasi” publik mengenai tindakan pengadilan tinggi.

Dia menyebut Musk melanjutkannya pada hari berikutnya, terutama dengan komentar bahwa perusahaan media sosialnya, X, tidak akan lagi mematuhinya.

BACA JUGA:  Tim Cook Persembahkan Apple Vision Pro, Elon Musk Beri Komentar

“Tindakan mencolok yang menghalangi keadilan Brasil, hasutan kejahatan, ancaman publik atas ketidakpatuhan terhadap perintah pengadilan, dan kurangnya kerja sama platform ini di masa depan adalah fakta yang tidak menghormati kedaulatan Brasil,” tulis de Moraes.

Musk akan diselidiki atas dugaan instrumentalisasi kriminal yang disengaja terhadap X sebagai bagian dari penyelidikan terhadap jaringan orang yang dikenal sebagai milisi digital yang diduga menyebarkan berita palsu yang mencemarkan nama baik dan ancaman terhadap hakim Mahkamah Agung, menurut teks keputusan.

BACA JUGA:  British Museum Gugat Mantan Kurator Gegara Curi Ratusan Artefak

Investigasi baru ini akan menyelidiki apakah Musk terlibat dalam upaya menghalangi, organisasi kriminal, dan penghasutan.

Musk belum mengomentari X tentang perkembangan terbaru hingga Minggu malam.

BACA JUGA:  Geser Elon Musk, Bos Rumah Mode Mewah Louis Vuitton Jadi Orang Terkaya di Dunia

Kelompok sayap kanan di Brazil telah lama menganggap de Moraes melanggar batas kebebasan berpendapat dan terlibat dalam penganiayaan politik.

Dalam penyelidikan milisi digital, anggota parlemen dari lingkaran mantan Presiden Jair Bolsonaro telah dipenjara dan rumah pendukungnya digerebek. Bolsonaro sendiri menjadi sasaran penyidikan pada tahun 2021.

Para pembela De Moraes mengatakan bahwa keputusannya, meskipun luar biasa, masuk akal secara hukum dan diperlukan untuk membersihkan media sosial dari berita palsu serta memadamkan ancaman terhadap demokrasi Brasil. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co