Kecelakaan Roket SpaceX Membuat Satelit Starlink Berada di Orbit yang Salah

15 Juli 2024 14:40

GenPI.co - Roket SpaceX gagal untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade, yang menyebabkan satelit internet milik perusahaan itu berada di orbit yang sangat rendah sehingga dipastikan akan jatuh melalui atmosfer dan terbakar.

Dilansir AP News, Roket Falcon 9 lepas landas dari California pada Kamis malam, membawa 20 satelit Starlink.

Beberapa menit setelah penerbangan, mesin tahap atas mengalami malfungsi. 

BACA JUGA:  NASA Memanfaatkan SpaceX untuk Mengeluarkan Stasiun Luar Angkasa Internasional

SpaceX pada hari Jumat menyalahkan kebocoran oksigen cair.

Perusahaan itu mengatakan pengendali penerbangan berhasil melakukan kontak dengan separuh satelit dan berupaya mendorongnya ke orbit yang lebih tinggi menggunakan pendorong ion di dalam pesawat.

BACA JUGA:  Anggota Kru Sukarelawan NASA ke Mars Muncul Setelah Satu Tahun

Namun, dengan ujung rendah orbitnya hanya 84 mil (135 kilometer) di atas Bumi, kurang dari separuh yang dimaksudkan, "dorongan maksimum yang tersedia sepertinya tidak cukup untuk berhasil mengangkat satelit," kata perusahaan itu melalui X.

SpaceX mengatakan satelit-satelit itu akan memasuki kembali atmosfer dan terbakar. Tidak disebutkan kapan satelit-satelit itu akan jatuh.

BACA JUGA:  Kapsul Boeing Bermasalah, Astronot NASA Tinggal di Stasiun Luar Angkasa Lebih Lama

Lebih dari 6.000 Starlink yang mengorbit saat ini menyediakan layanan internet bagi pelanggan di beberapa sudut paling terpencil di dunia.

Badan Penerbangan Federal mengatakan masalah itu harus diperbaiki sebelum roket Falcon dapat terbang lagi.

Tidak diketahui apakah atau bagaimana kecelakaan itu akan memengaruhi penerbangan kru SpaceX yang akan datang.

Penerbangan antariksa seorang miliarder dijadwalkan pada tanggal 31 Juli dari Florida dengan rencana untuk perjalanan antariksa pribadi pertama, diikuti pada pertengahan Agustus oleh penerbangan astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk NASA.

Pengusaha teknologi yang akan memimpin penerbangan pribadi tersebut, Jared Isaacman, mengatakan pada hari Jumat bahwa Falcon 9 milik SpaceX memiliki "rekam jejak yang luar biasa" dan juga sistem pelarian darurat.

Kegagalan peluncuran terakhir terjadi pada tahun 2015 saat peluncuran kargo stasiun luar angkasa. Roket lain meledak tahun berikutnya saat pengujian di darat.

Elon Musk dari SpaceX mengatakan, tingkat penerbangan yang tinggi akan memudahkan identifikasi dan perbaikan masalah. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah
spacex   roket   roket spacex   orbit   starlink   tekno  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co