Cegah Peretas, Pemerintah Gulirkan Program Satu Data

30 November 2020 21:15

GenPI.co - Penggunaan teknologi yang berkembang pesat hari ini membuat pencurian data pribadi menjadi momok bagi semua pihak, baik data pribadi maupun instansi.

Head of Big Data Platform, AI, and Cybersecurity Telkom Indonesia Edwin Purwandesi menjelaskan, di sisi lain data pribadi dapat membantu perangkat digital untuk mengoptimalkan pelayanan, mulai dalam ranah konsumen hingga publik.

BACA JUGAPeretas Twitter Diduga Masuk Sistem Internal

“Sebenarnya, perlindungan data pribadi ini sudah ditangani perusahaan swasta dengan baik untuk melindungi konsumennya,” ujar Edwin dalam webinar, Sabtu (28/11).

Sementara itu, di tingkat pemerintahan, yang paling terkenal dan sering dirujuk oleh negara lain adalah General Data Protection Regulation yang dibuat Uni Eropa pada 2018.

Sejak dua tahun yang lalu, Presiden Joko Widodo menginstruksikan membuat program integrasi data di Indonesia bernama Satu Data Indonesia.

Menurut Edwin, tujuan program Satu Data adalah agar pengiriman bantuan sosial ke masyarakat lebih tepat sasaran.

“Selain itu, program ini juga akan memperkecil akses legal maupun ilegal terhadap data pribadi masyarakat,” imbuhnya.

Lewat program Satu Data, pemerintah daerah dapat mengambil peran dengan memproses data penduduknya agar tidak bisa diakses pihak luar dengan mudah.

BACA JUGAData Lady Gaga Dicuri, Peretas Minta Tebusan USD 42 Juta

Jika data pribadi ini tersebar luas di beberapa dinas di kota dan provinsi di Indonesia, akan lebih sulit untuk diamankan.

“Ibarat rumah pintunya banyak, maka setiap pintu itu harus diamankan, kan. Jadi, pasti lebih sulit,” kata Edwin.

Program Satu Data Indonesia saat ini dipiloti oleh Telkom Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Semarang.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co