Mengintip Sakralnya Prosesi Pernikahan Kopi di Blitar

23 Juni 2019 19:06

GenPI.co — Traveler, pernahkah kamu menghadiri sebuah pernikahan tanaman seperti pernikahan kopi? Perkebunan Kopi Karanganyar (De Karanganjar Koffieplantage), Nglegok Blitar menggelar pernikahan antar tanaman Kopi.

Disebut juga Manten Kopi (Pernikahan Kopi), tradisi yang sudah turun temurun dari nenek moyang ini dulunya rutin dilaksanakan setiap memasuki musim panen kopi di perkebunan peninggalan Belanda ini. 

Dalam prosesnya yang berlangsung hari Sabtu kemarin (22/6), sepasang pengantin yang merupakan jenis dari Kopi lanang (Laki laki) dengan kopi Wadon (wanita) yang berasal dari pohon kopi terbaik akan disatukan. 

Pengelola Kebun Kopi Karanganjar Blitar, Wima Bramantya mengatakan ritual "manten kopi" ini dilakukan memang untuk melestarikan budaya leluhur. Hal ini juga sekaligus menarik kunjungan wisatawan ke tempat ini. 

Pada awalnya ritual ini untuk cangkupan internal dan tidak terlalu diexpose media. Namun pada 2014 lalu kita ingin lebih memperkenalkan ritual ini ke khalayak umum.


Prosesi ritual pernikahan kopi (Foto: Subchan Abdullah)

Proses dari ritual tahunan ini diawali dengan kirab mengelilingi sekitar areal perkebunan yang diikuti oleh sesepuh desa, tokoh masyarakat, pekerja pemetik kopi, serta para warga sekitar. Menyemarakkan kirab ini, berbagai tetabuhan gamelan jawa dan kesenian kuda lumping juga di mainkan.

Sama seperti manusia, sepasang penganten kopi yang sebelumnya dipetik oleh para sesepuh desa dan ditaruh di atas kain mori ini juga menjalani prosesi ijab qabul dan didoakan bersama. 

Kedua pasangan yang baru“dinikahkan” ini selanjutnya diarak kembali menuju ke pendapa dimana akan di diserahkan kepada pengelola perkebunan untuk selanjutnya dibawa ke lokasi penggilingan.


Prosesi ritual pernikahan kopi (Foto: Subchan Abdullah)

Baca juga:

Ini Makna Sop Manten Khas Solo

Mengenal Kopi Liberika dari Negeri Tepi Laut, Jambi

Tradisi yang rutin digelar oleh perkebunan yang telah eksis sejak 1874 ini bertujuan sebagai salah satu ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah panen kopi yang melimpah. 

Selain itu, Terang Wima, tradisi ini juga sebagai salah satu upaya pelestarian warisan leluhur, sekaligus sebagai tanda panen raya kopi dimulai setiap tahunnya.


Prosesi ritual pernikahan kopi (Foto: Subchan Abdullah)

Tentunya tradisi tahunan ini mendapatkan respon positif dari berbagai wisatawan. Tak hanya wisatawan lokal, rombongan wisatawan asing asal Jepang dan Philipina yang juga ikut dalam ritual manten kopi ini mengaku senang dan kagum dengan tradisi unik di Indonesia ini.

Diketahui, perkebunan kopi yang memiliki nama lain De Karanganjar Koffieplantage ini berada di ketinggian sekitar 400-600 meter di atas permukaan laut. Perkebunan ini merupakan penghasil kopi dengan jenis robusta dan excelsa yang mampu memanen kopi 100-150 ton per tahun. Yuk, sesekali jadi tamu di pernikahan kopi alias ‘manten kopi’!


Simak juga video ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Maulin Nastria

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co