Pelestarian Danau Limboto Jadi Fokus Kerjasama Gorontalo-Jepang

07 Juli 2019 13:52

GenPI.co – Penyelamatan Danau Limboto dijadikan sebagai salah satu fokus kerjasama riset pengembangan Geopark Gorontalo bersama The Research Institute for Humanity and Nature (RIHN) Kyoto Jepang.

Menurut Kepala Bapppeda Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki, Sabtu (6/7/2019), Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui bidang Litbang Bapppeda Provinsi Gorontalo telah melaksanakan beberapa kali pertemuan dengan Masayuki Sakakibara (RIHN) terkait kerjasama dalam riset untuk mengusulkan potensi geopark Gorontalo menjadi Nasional Geopark bahkan menjadi Global Geopark.

”Geopark secara umum dapat didefinisikan sebagai sebuah konsep manajemen pengembangan kawasan berkelanjutan yang menyerasikan keragaman geologi, hayati, dan budaya melalui prinsip konservasi, pendidikan, dan pembangunan berkelanjutan secara holistik,” kata Budiyanto Sidiki.

Lebih lanjut Budiyanto Sidiki menguraikan, berdasarkan data tataan tektonik Indonesia oleh pakar geologi indonesia, Gorontalo harus mewaspadai ancaman bahaya gempa bumi dan tsunami, sebagai daerah yang rawan bencana, Gorontalo dikepung 4 patahan yang sewaktu-waktu bisa menimbulkan gempa bumi dan tsunami.

BACA JUGA: Danau Limboto Tampil di Ajang Pameran 15 Danau Ktitis di Indonesia

Posisi Gorontalo ini unik, karena di daerah ini terdapat ancaman gempa dari 4 sisi, yaitu sesar di laut sebelah utara, sesar yang memotong daratan Gorontalo, serta sesar di sebelah selatan dan timur. Berdasarkan data ini salah satu sesar yang melintasi dataran gorontalo berada tepat membelah danau Limboto.

Lebih jauh Budiyanto mengungkapkan, data dari salah satu ahli geologi Jepang yaitu Masayuki Sakakibara, potensi bencana ini ditandai dengan adanya potensi sumber air panas di daerah pentadio dimana lazimnya sumber air panas berada di daerah yang memiliki gunung berapi/potensi vulkanik.

“Untuk itu perlu adanya riset lebih dalam mengenai potensi kebencanaan akibat adanya sesar yang melintasi wilayah Gorontalo khususnya danau limboto,” urai Budiyanto Sidiki.

Data yang diperoleh dari bidang Litbang Bapppeda Provinsi Gorontalo, Danau Limboto merupakan salah satu aset sumber daya geologi milik Provinsi Gorontalo yang berperan sebagai pencegah banjir, tempat penyimpanan air, sumber air pengairan, lahan perikanan, habitat berbagai fauna dan flora, tempat olah raga air (dayung), dan obyek wisata.

Secara geologi, danau ini terbentuk karena tektonik yang sangat aktif pada lengan utara Sulawesi khususnya dan tektonik pulau Sulawesi umumnya. Danau Limboto, merupakan cekungan rendah atau laguna, yang merupakan muara sungai-sungai yang ada di gorontalo.

Kondisi saat ini, danau limboto sudah sangat memprihatinkan. Berdasarkan data, luas danau Limboto berkurang seluas 4.304 Hektar (62,6 persen) atau rata –rata susut luas danau mencapai 66 hektar pertahun. Dan ada kemungkinan danau ini akan lenyap 37 tahun kemudian yakni pada tahun 2044, dan menjadi daratan bila tidak dilakukan penyelamatan atas danau ini.

Susut danau akan meningkat akibat penggunaan lahan sawah dan pemukiman menuju arah inti lembah danau sehingga kemungkinan danau ini akan lenyap lebih cepat. Ditambah lagi dengan adanya potensi gempa terhadap wilayah Gorontalo yang dapat menyebabkan tsunami danau serta kemungkinan bencana lainnya seperti likuifaksi.


Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co