Komunitas Pencinta Cagar Budaya Tanjungpinang Bidik Anak Milenial

GenPI.co— Komunitas peduli wisata bertambah satu lagi, yaitu dengan kehadiran Tanjungpinang Heritage Community (THC) pada Selasa (30/7/2019).

Komunitas pencita cagar budaya ini bertujuan membangun kesadaran dan melestarikan cagar budaya yang ada Tanjungpinang. Yaitu melalui pendidikan sejarah, kebudayaan dan pariwisata. Tanjungpinang Heritage Community terutama membidik kalangan milenial.

"Visi kami ke depannya adalah melestarikan, merawat, menjaga, dan memperkenalkan kepada generasi millenial tentang cagar budaya yang ada di Tanjungpinang." kata Ketua Tanjungpinang Heritage Community, Yoan S. Nugraha, Selasa (30/7/2019). 

Baca juga:

Seru! Komunitas Motor Trail Waropen Susuri Papua Selama 3 Hari

Komunitas GenPI Kuantan Resmi Dikukuhkan

THC dalam waktu dekat meluncurkan aplikasi yang berisikan beragam cagar budaya yang ada di Tanjungpinang. Lewat aplikasi ini, akan mempermudah kalangan muda untuk mencari tahu dan mengetahui cagar budaya. 

"Di era digital seperti saat sekarang, aplikasi ini akan memudahkan mereka untuk mengenal cagar budaya. Dan mengetahui apa saja cagar budaya yang ada di Tanjungpinang ini," ujar Yoan. 

Selain itu, Yoan dan teman-teman juga akan membenahi Kota Lama atau Kota Rebah yang berada di Sungai Carang, Hulu Riau sebagai salah satu objek wisata pilihan yang patut dikunjungi saat berada di ibu kota Kepri. 

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Srujadi menyambut baik kehadiran komunitas THC. Karena menjadi salah satu gerakan yang dapat menyadarkan masyarakat dalam menjaga dan melestarikan cagar budaya, khususnya di Tanjungpinang. 

"Semoga kehadiran komunitas THC dapat menambah kekuatan kita untuk menjaga, melestarikan dan mengenalkan sejarah dan cagar budaya dari peninggalan zaman dulu." ucap Surjadi.

THC berada di bawah naungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang dan Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah. 

Tanjungpinang Heritage Community digagas oleh Asep Kambali, pendiri Komunitas Historia Indonesia bersama Kepala Museum dan Kadisbudpar Tanjungpinang, Surjadi.