Festival Selat Bali 2019, Gabungan 2 Budaya Indonesia yang Keren!

08 Agustus 2019 15:19

GenPI.co - Secara Geografis, Kabupaten Banyuwangi berbatasan langsung dengan Pulau Dewata Bali. Kedua wilayah yang hanya dipisahkan oleh selat Bali ini memiliki hubungan yang begitu harmonis satu sama lain. Kedekatan kedua wilayah ini juga tak hanya dalam segi perekonomian, namun juga dalam segi budaya. Terbukti, beberapa budaya di Banyuwangi sekilas sama  dengan budaya yang terdapat di Pulau Bali. 

Beberapa kesamaan dan melengkapi perbedaan itulah yang mendasari Pemkab Banyuwangi berkolaborasi dengan Pemkab Jembrana, Bali untuk menggelar satu kesatuan festival budaya dengan tajub “Festival Selat Bali 2019”. 

Baca juga :

Banyuwangi Ethno Carnival 2019 Angkat Tema Kerajaan Blambangan

Belasan Desainer Lokal Unjuk Gigi di Banyuwangi Fashion Festival

Sidoarjo - Banyuwangi Cuma 5 Menit, Ternyata Numpang Bus Hantu!

Digelar selama 2 hari pada 6-7 Agustus 2019 kemarin, festival ini merupakan upaya saling mendukung promosi pariwisata di kedua wilayah. Dalam festival ini, beragam atraksi budaya Banyuwangi dan Bali juga turut ditampilkan dalam even yang digelar di Pantai Waru Doyong dan Pesisir Pantai Hotel Ketapang Indah Banyuwangi tersebut. 

Festival Selat Bali gabungkan dua kebudayaan penuh eksotika Pulau Dewata dan Banyuwangi (Foto : Istimewa)

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat pembukaan acara mengungkapkan Saat ini udah bukan waktunya kita berkompetisi, tapi berkolaborasi. Banyuwangi dan Jembrana yang bertetangga dan saling mengembangkan pariwisata pun bukan waktunya lagi harus bekerjasama untuk saling menyokong satu sama lain. 

Selama dua hari, berbagai penampilan budaya Suku Osing dan Suku Bali ditampilkan. Seperti salah satunya ialah wujud kolaborasi budaya dari penampilan tari Kletek Emas dari Banyuwangi yang dipadukan dengan tari Margopati khas Bali. Selain itu, beragam alat music etnik dan nyanyian khas dari kedua daerah juga saut semaut memeriahkan even kali ini. 

Pada kesempatan ini, Kabupaten jembrana memboyong tari Makepung yang menyajikan koreografi dari tradisi Penggembala  kerbau yang biasa dilakukan oleh para petani di Bali belahan barat. Sedangkan untuk Banyuwangi, Tarian Gandrung khas dari Bumi Blambangan juga ikut ditampilkan. Uniknya, para penari gandrung ini adalah para seniman mancanegara yang mendapatkan Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI). 

Festival Selat Bali gabungkan dua kebudayaan penuh eksotika Pulau Dewata dan Banyuwangi (Foto : Istimewa)

Dengan luwesnya para seniman BSBI dari berbagai usia tersebut menarikan tarian Gandrung. Selain itu mereka juga unjuk gigi memainkan berbagai alat musik dengan mendengdangkan tembang Ulang Andung-Andung, sebuah lagu daerah populer di Banyuwangi

Selain penampilan seni, Festival selat bali ini juga dimeriahkan oleh workshop budaya, festival kuliner serta Lomba perahu layer yang menggandeng masyarakat antar kedua wilayah. Sekitar seratus perahu layar berlomba menjadi yang tercepat melintasi selat Bali. 

Staf Ahli Bupati Jembrana Bidang Keuangan dan Pembangunan I Wayan Sedane, menjelaskan kesiapan Kabupaten Jembrana dalam berkolaborasi dengan berbagai pihak maupun wilayah yang bertujuan semata untuk kepentingan rakyat. 

"Meski berbeda pulau, pada dasarnya kita ini tetap satu leluhur. Oleh karena itu, kolaborasi ini semakin menyatukan persaudaraan di antara kita. Jika untuk kepentingan masyarakat, meningkatkan pendapatan daerah dan memajukan kebudayaan, kami dari Jembrana selalu siap untuk berkolaborasi," imbuhnya.

Video populer saat ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ardini Maharani Dwi Setyarini

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co