Rarit, Kuliner Lombok yang Tercipta Karena Kemurahan Tuhan YME

21 Agustus 2019 09:45

GenPI.co - Di Lombok, Nusa Tenggara Barat, kuliner khas yang terbuat dari daging sapi atau kambing tak jauh berbeda dari daerah-daerah lain di Indonesia. Namun, khusus pasca Idul Adha alias Hari Raya Kurban, ada satu kuliner khas yang akan kerap dijumpai di menu masakan harian warga Pulau Seribu Masjid ini.

Namanya Rarit. Selain di Idul Adha, kuliner satu ini dulunya menjadi lauk kering wajib di nasi-nasi bungkus khas Lombok. Salah satunya, Nasi Puyung. Sayangnya, mungkin karena pertimbangan harga daging sapi yang mahal, Nasi Puyung saat ini jarang sekali dilengkapi potongan Rarit. Lauk penggantinya, yaitu suwir daging ayam super pedas.

Lantas, apa istimewanya Rarit?

Baca juga :

Manfaat Sentuhan Ibu Bagi Anak Sebagai Terapi Korban Gempa Lombok

Di Lombok Timur, Besek Masih Kalah Pamor dengan Plastik Kresek

Tak Pilih Asing, Jokowi Kurban Sapi Made in Lombok Berat 1,3 Ton

Rarit sejatinya adalah daging sapi yang dikeringkan, langsung di bawah sinar matahari. Diiris memanjang, seukuran lengan orang dewasa, proses pengeringannya benar-benar mengandalkan sinar matahari langsung.

Potongan daging sapi yang sudah diiris memanjang, diremas dalam balutan bumbu asam dan garam serta sedikit penyedap. Berikutnya, salah satu ujung irisan, diikat di sebilah bambu. Satu bilah bambu, umumnya digunakan mengikat sekitar empat sampai lima iris daging sapi. Siap dijemur, Rarit bisa dinikmati segera setelah kulit luar daging mulai kesat. Bahkan akan tetap dijemur sampai benar-benar kering.

Cara menikmatinya pun tetap sederhana. Ada yang menyukai mengirisnya tipis-tipis, kemudian menggorengnya di minyak panas sampai cukup kering. Ada pula yang menyukai cara menggoreng seperti empal daging. Yang tidak suka selilit daging sapi, potongan daging sapi kering dipipihkan lagi di cobek batu, baru kemudian digoreng kering. Sisa daging, aman disimpang di dalam kaleng bekas, serta tahan sampai berbulan-bulan.

Di jaman dulu, saat jemaah haji hanya mengandalkan transportasi kapal laut, sambal kering rarit ini menjadi kuliner idola. Baik diproses menjadi abon kering pedas, atau pun empal tumbuk yang halus. Paduan pas dari bumbu minimalis, yaitu bawang putih, asam jawa, garam serta penyedap rasa, membuat Rarit Lombok ini lezat disantap. Meski hanya dengan sepiring nasi hangat baru matang.

Jangan lewatkan video populer ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ardini Maharani Dwi Setyarini

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co