Percetakan Syaamil Bandung, Bisa Jadi Rekomendasi untuk Liburan Akhir Tahun

26 Desember 2022 03:20

GenPI.co - Wisata religi tak hanya sebatas mengunjungi makam-makam para leluhur atau wali, tetapi bisa juga dengan datang ke percetakan.

Terletak di Jalan Babakan Sari No. 71 Kiaracondong Kota Bandung, percetakan besar bernama Syaamil bisa menjadi salah satu destinasi liburan akhir tahun.

Sudah 25 tahun Syaamil mencetak Al-Qur'an dan buku islami yang pada bermula dari garasi rumah.

BACA JUGA:  Liburan Akhir Tahun, Jelajahi Wisata Urban Lewat Enjoy Creative Jakarta

Bukan sembarang percetakan, di Syaamil para wisatawan bisa belajar mengenai adab terhadap ilmu.

Menurut Corporate Communication Director Syaamil M Kh. Rachman Ridhatullah, hal yang membedakan percetakan Syaamil dengan lainnya adalah dari bahan baku hingga adab ketika mencetak.

BACA JUGA:  Berwisata Tradisional di Kota Bandung, Kamu Wajib Mampir ke Kampung Keramik

"Kita memilih bahan baku halal. Kertasnya halal. Bahan baku cetak lain seperti tinta, lem, dan kuas itu terhindar dari bahan haram," jelas Rachman, Minggu (25/12/2022).

Selain itu, dipercetakan lain biasanya memperlakukan mushaf seperti percetakan buku biasa. Di Syaamil, seluruh karyawan percetakan harus berada dalam kondisi berwudu.

BACA JUGA:  Industri Pariwisata Bergeliat, Pemesanan Penginapan di OYO Tumbuh 90 Persen

"Juga menjaga pakaian, gunakan yang sepantasnya. Lalu, saat kita menempatkan hasil cetakan tidak boleh langsung menyentuh lantai. Tapi harus diberi ganjalan kayu," ujarnya.

Bahkan, saat memperlakukan barang reject atau gagal pun, harus dengan adab.

"Kita daur ulang lagi, tapi tetap jangan sampai menyentuh lantai cecerannya," katanya.

Tak hanya itu, di percetakan Syaamil terdapat satu akuarium berisi ikan yang diletakkan di area pembuangan limbah. Gunanya untuk mengecek apakah bahan limbah yang dibuang masih aman atau tidak.

"Kalau limbah itu mencemari air dan ikannya jadi mati, berarti ada yang salah dari proses kita memilih dan menggunakan bahan baku. Namun, sejauh ini alhamdulillah ikannya masih tetap hidup," ungkapnya.

Dalam sehari, percetakan Syaamil bisa menghasilkan 9.000 eksemplar Al-Qur'an.

Proses yang dilakukan cukup panjang. Mulai dari pengecekan desain, proses cetak, lipat, penyusunan lembaran mushaf, penjahitan, pengeleman, jilid atau cover, memasang batas pita, proses embos, casing in, dan terakhir quality control out going.

"Sebagian besar pekerja di sini merupakan warga Kiaracondong. Kami memang ingin memberdayakan masyarakat sekitar," jelasnya.

Meski teknologi telah berkembang bahkan zamannya sudah serba digital, dia berharap Al-Qur'an cetak tetap memiliki segmen khusus. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co