GenPI.co - Sebanyak 165 lapak pedagang dikabarkan ikut memeriahkan pergelaran Pasar Dugderan di Semarang untuk menyambut Ramadan.
Diketahui, Pasar Dugderan di Semarang kembali dihidupkan setelah sempat vakum selama dua tahun akibat pandemi covid-19.
Pasar Dugderan merupakan sebuah tradisi di Semarang, yang biasanya digelar di alun-alun Semarang setiap mendekati Ramadan.
Nurkholis selaku Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang mengatakan, Pasar Dugderan saat ini telah dimeriahkan sedikitnya 165 lapak pedagang.
"Ada 165 lapak pedagang Dugderan. Jam operasional pedagang dibuka mulai pukul 09.00 hingga 21.00 WIB," kata Nurkholis, Selasa (14/3).
Ada pun 165 lapak pedagang tersebut mayoritas diisi oleh kuliner, pakaian, mainan, dan wahana permainan.
Selain itu, lapak pedagang lainnya adalah gerabah dan celengan yang selalu ada di Pasar Dugderan, serta ikon Kota Semarang, Warak Ngedog, hewan imajiner perpaduan binatang kambing, naga, dan buraq.
Guna menyemarakkan suasana Pasar Dugderan, Nurkholis dan timnya akan menggelar rangkaian lomba masak dan lomba rebana yang diikuti oleh para pedagang.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu berharap, dengan digelar kembali Pasar Dugderan bisa mendongkrak perekonomian masyarakat, terutama pelaku usaha kecil atau UMKM.
Ita, sapaan akrab Hevearita, mengatakan secara esensi Pasar Dugderan tahun ini tetap sama, tetapi tempatnya yang difokuskan di sepanjang Jalan K.H. Agus Salim, bukan di kawasan Jalan Pemuda.
"Sebelumnya kan di Jalan Pemuda. Jadi, kalau mau ke Kota Lama kelihatan terkesan kumuh. Padahal, Kota Lama adalah ikon wisata kita. Makanya, dipindah ke (Jalan, red.) Agus Salim," kata Ita.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News