GenPI.co - Festival Seribu Candi jadi cara Dinas Kebudayaan Sleman untuk meningkatkan kesadaran warga mencintai budaya lokal.
Selain itu, Festival Seribu Candi juga diupayakan untuk mempromosikan cagar budaya Candi Prambanan yang merupakan Warisan Budaya Dunia.
Kegiatan festival ini dibuka oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo di komplek Candi Prambanan, Sleman, Selasa (11/7).
Kustini mengatakan, kekayaan budaya ini menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga dan mempromosikannya.
Melalui penyelenggaraan acara ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap pengembangan, pelestarian dan juga upaya peningkatan apresiasi masyarakat terhadap seni dan warisan budaya yang ada di Sleman.
"Penyelenggaraan Festival Seribu Candi ini diharapkan dapat menggugah kesadaran masyarakat untuk terus mencintai budaya lokal sehingga dapat mewujudkan karakter luhur bagi masyarakat dan generasi budaya di tengah-tengah peradaban global," kata Kustini.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, Edy Winarya mengatakan, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempromosikan warisan budaya tak benda yang ada di Kabupaten Sleman yang telah ditetapkan oleh Kemendikbudristek RI.
"Warisan budaya tak benda tersebut meliputi seni pertunjukan Langentoyo, transportasi tradisional gerobak sapi, seni pertunjukan Wayang Topeng Pedalangan, seni pertunjukan Wayang Wong Gaya Yogyakarta dan pameran keris," katanya.
Edy mengatakan, festival ini bekerja sama dengan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X, Kemendikbudristek RI dan PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko.
"Festival Seribu Candi dilaksanakan 11 sampai 13 Juli 2023 mulai pukul 10.00 hingga pukul 16.30 WIB bertempat di Kompleks Candi Prambanan," katanya.
Edy menambahkan, dalam festival tersebut juga diadakan Gelar Apresiasi Budaya melalui wayang kulit kepada siswa pada Kamis (13/7), pukul 09.00 sampai pukul 12.00 persembahan dari SD Negeri Malangrejo.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News