Punya Tradisi Imlek Tahunan, 3 Kota Ini Selalu Meriah

16 Januari 2020 20:31

GenPI.co - Imlek atau tahun baru Tionghoa akan jatuh pada tanggal 25 Januari 2020 mendatang. Dan akan disambut meriah di berbagai kota di Indonesia.

Imlek adalah penyebutan dari dialek Hokkien untuk kata ‘Yin Li’ yang berbunyi ‘In Li’ dan berarti ‘penanggalan bulan’. 

Selain dikenal dengan ‘Imlek’, tahun baru ini juga kerap disebut dengan ‘Sincia’, kata ini juga berasal dari dialek Hokkien yang menyebut kata ‘Xin Cheng’ dengan bunyi ‘Sin Ceng’ yang berarti ‘Bulan Pertama yang Baru’.

Indonesia yang memiliki sekitar 2,8 juta orang warga peranakan akan turut merayakan imlek dengan meriah di berbagai kota, dan berikut ini adalah kota-kota yang punya imlek paling ramai dan unik :

Palembang

Palembang selalu ramai pada perayaan Imlek, ribuan warga peranakan yang orang tua atau leluhurnya tinggal di Palembang akan kembali ke kota pempek ini untuk berdoa di berbagai kelenteng dan bertemu dengan keluarga atau teman lama.

Dua tempat yang paling ramai dikunjungi adlaah Kelenteng Candra Nadi di daerah 10 Ulu dan Kelenteng Hok Cing Bio di Pulau Kemaro di tengah Sungai Musi. Pada perayaan Imlek, Kelenteng Candra Nadi akan memasang 1 buah lampion di halaman kelenteng yang lalu menjadi lokasi berfoto favorit bagi warga dan turis.

BACA JUGA : Bikin Teh Jahe Kurma Merah Khas Imlek Yuk! Usir Flu Loh

Depok

Tradisi perayaan Imlek yang unik ada di Kota Depok, dimana warga berkumpul di Vihara Gayatri dan melakukan ibadah dan mandi menggunakan air dari tujuh sumur yang ada dalam lingkungan vihara. 

Masing-masing sumur ini memiliki nama yang berbeda dan memiliki khasiat yang berbeda, seperti ketenangan lahir batin, kesehatan, enteng jodoh, murah rejeki, dan tolak malapetaka.

BACA JUGA : Perayaan Tahun Baru China, Camilan Wajib saat Imlek dan Maknanya

Selat panjang

Kota ini terletak di Pulau Tebingtinggi, Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Tradisi ini berawal dari kegemaran anak-anak kaum peranakan bermain air pada saat merayakan Imlek, kebiasaan ini lalu berkembang diikuti orang dewasa dengan syarat pesertanya tidak boleh marah.

Setiap tahun ada turis mancanegara yang mendatangi acara ini, seperti dari Inggris, Jamaika, Thailand, dan Singapura. 

Bukan hanya warga peranakan, perang air ini juga diikuti oleh semua warga di Selatpanjang dan berlangsung selama dua jam mulai dari pukul 16:00 WIB sampai 18:00 WIB.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co