Nikmati Nada Pentatonik National Geopark Tambora

National Geopark Tambora menjadi paket destinasi terlengkap. Kemegahan Gunung Tambora, eksotisnya Savana Doro Ncanga, Doro Bente, hingga gemerlapnya Teluk Saleh menjadi menu utama wisatawan. Jangan lewatkan pula alunan musik pentatonik yang terdengar halus di setiap jenkal Savana Doro Ncanga.

Ada beragam cara menikmati vibrasi harmoni National Geopark Tambora. Sebelum mengeksplor energi, ada baiknya berdiam sejenak di Savana Doro Ncanga. Carilah tempat duduk yang nyaman sambil menghadap Gunung Tambora. Dan, dengarkan dengan seksama. Ada alunan musik pentatonik yang khas dan indah. Alunannya semakin membuat nyaman dan betah duduk berlama-lama di Savana Doro Ncanga.

Alunan musik pentatonik ini berasal dari suara lonceng yang ada di kalung sapi. Menjadi padang penggembalaan massal, Savana Doro Ncanga ini semakin khas dengan kehadiran ternak-ternak tersebut. Selain membuat kawasan geopark ini menjadi lebih hidup, kehadiran ternak dengan loncengnya menjadi magic yang menenangkan. Dijamin stress akan hilang seketika. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, kawasan geopark ini sangat khas.

“Kawasan National Geopark Tambora ini sangat unik. Savananya sangat eksotis dengan konturnya yang bergelombang. Kehadiran ternak-ternak di sana menjadi fenomena, termasuk kawanan kuda yang dilepas oleh pemiliknya. Oleh karena itu, National Geopark Tambora ini harus dikunjungi,” ungkap Menpar.

Berada di area National Geopark Tambora, Savana Doro Ncanga eksotis dengan bentangan padang rumput lebih dari 6.000 hektar. Zona ini akan semakin eksotis manakala memasuki musim kering karena semua kawasan akan berwarna kuning kecoklatan. Suasana semakin eksotis manakala memasuki sore hari. Sembari menikmati musik pentatonik Savana Doro Ncanga, wisatawan juga bisa menikmati sunset sekaligus. Caranya pun super simpel untuk menikmati ini semua.

Untuk menikmati sunsest, tinggal balikan badan dari tempat duduk di savana ini. Wisatawan pun akan disuguhi indahnya nuansa sore Teluk Saleh. Kalau ingin sempurna, wisatawan bisa menyiapkan kopi hangat. Sebab, kawasan geopark ini juga terkenal sebagai penghasil kopi nomor wahid. Mau kopi original atau kombinasi dengan jagung, dijamin sama-sama nikmatnya. Menpar mengatakan, Savana Doro Ncanga sebagai spot strategis menikmati alam.

“Kawasan ini sangat strategis untuk menikmati semua keindahan di Tambora. Dengan potensinya yang luar biasa, wajar bila spot ini dipilih sebagai venue Festival Pesona Tambora 2018. Wisatawan akan dimanjakan dari berbagai aspek,” ujar Menteri asal Banyuwangi tersebut.

Tanpa kehilangan alunan musik pentatonik Savana Doro Ncanga, wisatawan juga bisa menikmati keunikan Doro Bente. Memiliki ketinggian 80 mdpl, Doro Bente ini merupakan kaldera purba yang sudah tidak aktif. Posisinya unik karena langsung berbatasan dengan laut. Doro Bente ini dahulunya digunakan sebagai benteng pertahanan kerajaan, jauh sebelum Gunung Tambora erupsi. Menpar mengatakan, semua jengkal savana dengan obyeknya sangat instagramable.

“Ada banyak obyek yang unik di sini. Semuanya sangat instagramable. Kamera mau diarahkan kemanapun hasilnya pasti akan sangat bagus. Savana di sini keindahannya luar biasa,” katanya lagi.

Bila sudah cukup bersantai di Savana Doro Ncanga, maka sesi berikutnya adalah mengeksplor adrenalin menuju puncak Gunung Tambora. Ada empat pintu besar yang ditawarkan bagi wisatawan untuk mencapai puncak Gunung Tambora. Bisa melalui pintu Piong, Doro Ncanga, Kawinda Toi, hingga Pancasila. Track menantang akan diberikan jalur Kawinda Toi dan Pancasila. Dua rute ini bisa ditempuh dengan durasi waktu 2 hari 2 malam.

Selama diperjalanan berbagai sensasi akan dirasakan wisatawan. Rute Kawinda Toi merupakan jalur pendakian wisata. Tidak jauh dari gerbang utama, wisatawan bisa menikmati Air Terjun Bidadari sejenak. Air terjun ini terdiri dari 7 tingkat dengan jarak antar level 200 meter. Jalur Pancasila juga tidak kalah eksotis, sebab wisatawan akan melewati kebun kopi. Ada juga belantara dengan pohon besarnya dengan sumber air yang melimpah.

“Pintu menuju puncak Gunung Tambora ada banyak. Wisatawan bisa memilihnya. Ingin berpetualang atau mencari jalan lain yang simpel. Kalau tidak mau repot, ada alat transportasi khusus yang sudah disiapkan menuju puncak,” tuturnya.

Jalur yang lebih enjoy disiapkan dari Piong dan Doro Ncanga. Wisatawan pun bisa menyewa mobil khusus dengan harga Rp3,5 juta untuk 5 orang. Alternatifnya menggunakan motor trail. Bila masuk dari Piong, kendaraan ini bisa mengantar wisatawan sampai Pos 5. Namun, ada sedikit tips. Wisatawan idealnya membawa stok air minum yang banyak karena jalur ini bisa dikatakan kering sumber mata air. Waktu perjalanannya sekitar 6-8 jam.

Dengan waktu tempuh relatif sama, sensasi serupa juga ditawarkan rute Doro Ncanga. Namun, alat transportasi hanya bisa menemani wisatawan sampai di Pos 3 saja. Sisanya, wisatawan bisa menikmati track menuju puncak dengan kontur yang cukup landai. “Semua rute sebenarnya sama bagusnya. Semua tergantung sensasi yang wisatawan inginkan. Yang jelas, National Geopark Tambora ini harus menjadi tujuan utama wisata,” tuturnya lagi.

Mengunjungi Nusa Tenggara Barat, kurang lengkap kalau belum menikmati eksotisnya National Geopark Tambora ini. Sebab, destinasi eksotis ini berada di wilayah Dompu, Pulau Sumbawa. Untuk sampai ke kawasan ini, ada 2 pintu udara terdekat dengan jarak tempuh sekitar 4 jam yang bisa dipilih. Bisa melalui Bandar Udara Sultan Muhammad Salahudin di Kota Bima atau dari Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin di Sumbawa Besar.

“Aksesibilitas ke sana tidaklah sulit. Energi wisatawan dijamin tetap fresh karena view selama perjanalan menuju Savana Doro Ncanga itu sangat indah. Kalau melalui Sumbawa Besar, maka keindahan pemandangan dari laut Teluk Saleh bisa dinikmati hampir di sepanjang jalan. Lewat jalur Bima juga sama indahnya. Segera atur perjalanan menuju National Geopark Tambora. Enjoy Sumbawa,” tutupnya.