Sudah Hampir Punah Tradisi Unik Ini di Bali

03 Maret 2019 08:27

Buleleng Bali memiliki tradisi unik yang dinamakan Ngoncang. Sayangnya tradisi berupa kegiatan menumbuk padi tersebut makin jarang ditemui. 

Tradisi Ngoncang adalah kegiatan menumbuk padi pada ketungan (lesung) dengan menggunakan alu (batang kayu berbentuk bulat memanjang). Kegiatan menumbuk tersebut dilakukan secara bergantian, sehingga menimbulkan irama yang harmoni dan sakral.

Dilansir dari berbagai sumber, dulunya tradisi ini dilakukan oleh kaum wanita saja. Pasalnya hanya kalangan perempuan saja yang menumbuk padi menjadi beras menggunakan ketungan dan alu. 

Tradisi Ngoncang dilakukan sebelum pelaksanaan upacara agama Hindu seperti Ngaben dan Upacara Otonan (upacara kelahiran). Tradisi Ngoncang juga dilakukan saat terjadi beberapa peristiwa alam, seperti gerhana bulan atau gempa bumi. 

Konon menurut kepercayaan nenek moyang, apabila tradisi Ngoncang ini dilakukan maka Raksasa Kalarahu akan berhenti memangsa bulan, sehingga bumi tetap terang benderang. Raksasa Kalarahu ini sangat takut dengan suara-suara yang keras.

Baca juga: Pentas Seni Hiasi Malam Minggu Laman Boenda Tanjungpinang

Adapun nilai yang terkandung di dalamnya dan menjadi pedoman hidup bagi masyarakat. Masyarakat Bali meyakini bahwa Ngoncang mampu memberikan keseimbangan hidup antara sekala dan niskala. Tradisi Ngoncang pun menjadi simbol kebersamaan dan keharmonisan sesuai ajaran Tri Hita Karana dalam agama Hindu. 

Tidak hanya keharmonisan antara manusia dengan Tuhannya, tetapi juga manusia dengan sesama serta lingkungan. Masyarakat Bali juga meyakini bahwa dengan melakukan tradisi Ngoncang maka dapat menolak bala dan memberikan aura positif di lingkungan tempat tinggalnya. 

Sayangnya tradisi unik ini lambat laun sudah jarang ditemui. 


Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina Reporter: Mia Kamila
bali   tradisi   buleleng  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co