4 Cara Menghadapi Suami yang Tergolong Anak Mama, Nomor 3 Pahami

21 April 2021 21:30

GenPI.co - Setiap istri menginginkan kehidupan rumah tangga sendiri tanpa campur tangan orang tuanya, termasuk mamanya.

Tetapi, apa jadinya kalau suami adalah orang yang mudah dipengaruhi oleh sang mamanya dalam setiap keputusan di hidupnya, alias anak mama.

BACA JUGA: Suami Wajib Coba, 3 Cara Mudah Agar Istri Cepat Hamil

Jika Anda menikah dengan seorang anak mama, maka berhati-hatilah karena dalam hal-hal tertentu Anda akan melihat adanya "cinta segitiga" antara Anda, suami dan mama mertua.

Memang tak salah apabila suami sangat dekat dengan ibunya. Namun, salah-salah bisa memicu pertengkaran dalam rumah tangga.

Berikut ini ada 4 cara yang bisa Anda lakukan untuk menghadapi suami yang anak mama agar pernikahan Anda minim konflik.

1. Tidak berkomentar buruk tentang ibunya

Semua orang pasti memiliki kekurangan, termasuk ibu mertua Anda. Namun, ketika suami Anda cenderung memiliki sifat anak mami, Anda perlu menjaga ucapan tentang orangtuanya.

Ketika mengeluhkan atau berkomentar buruk tentang ibunya, ia justru bisa bersikap defensif.

Bahkan, meski pasangan tahu bahwa Anda mengatakan hal yang benar, ia bisa saja tetap tidak mau mengakuinya.

Untuk itu, jangan terlalu lugas membicarakan keburukan sang ibu di depannya. Cari cara untuk menyampaikannya secara halus.

Jika sekiranya masalah ini membuat Anda stres, konsultasikan ke psikolog untuk mendapatkan solusi.

BACA JUGA: Jangan Remehkan, 3 Hal Ini Bikin Hubungan Suami Istri Jadi Hambar

2. Tetap tenang meski dikritik

Terkadang ibu mertua kerap melontarkan sindiran yang kurang mengenakkan pada menantunya. Jika Anda ada di posisi ini, tahan diri Anda dan usahakan untuk tetap tenang.

Idealnya, Anda memang bisa menceritakan hal ini pada suami. Namun, ketika memiliki suami yang anak mami, mungkin yang terjadi bukannya membela Anda, justru ia akan membela ibunya.

Untuk itu, jangan tanggapi komentar ibu mertua apalagi mengadukannya pada suami. Cukup berikan senyuman dan jawab seperlunya. Memang tak mudah, tetapi jangan sampai terpancing emosi.

Abaikan saja komentar-komentar negatifnya terhadap Anda dan jangan dipikirkan berlebihan. Justru dengan mengabaikannya, lama-lama mertua Anda akan berhenti berkomentar dengan sendirinya.

Jika kondisinya sudah mulai tenang, ajak pasangan untuk membicarakan hal ini. Ingat, gunakan intonasi dan pilihan kata yang baik sehingga pasangan bisa mengerti perasaan Anda.

3. Jadwalkan waktu berkualitas berdua

Menjadwalkan waktu dengan orangtua masing-masing memang penting. Namun, meluangkan waktu berkualitas berdua juga jauh lebih penting.

Kegiatan ini akan menambah keintiman serta memperkuat ikatan Anda dan pasangan. 

Oleh karena itu, penting untuk mengatakan pada pasangan bahwa saat ini Anda juga perlu menjadi prioritasnya.

4. Bersikap sopan tapi tegas

Sebagai orangtua kedua, ibu mertua terkadang meminta Anda untuk melakukan hal-hal yang mungkin tidak Anda kehendaki. 

Misalnya, meminta Anda mengganti warna cat rumah hanya karena menurutnya kurang indah.

Jangan langsung emosi. Ingat, Anda tetap harus bersikap sopan karena ia juga orangtua Anda. 

Selain itu, bersikap buruk pada ibu mertua bisa membuat suami Anda yang “anak mami” justru marah pada Anda.

Akan lebih baik jika Anda mengatakan alasan di balik penolakan Anda. Jangan lupa untuk selipkan ucapkan terima kasih kepada ibu mertua atas saran yang diberikan. (hellosehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co