Bikin Gagal Nikmat, Ini 5 Mitos Malam Pertama yang Salah

09 Juni 2021 02:55

GenPI.co - Malam pertama menjadi sesuatu yang mendebarkan bagi pasangan baru menikah. Malam pertama merupakan tanda bahwa pasangan telah menjejakan kaki ke babak yang baru.

Malam pertama penting karena menjadi langkah baru untuk saling mengenal pasangan sebagai suami dan istri.

Namun seringkali banyak mitos terkait malam pertama yang bisa merusak kenikmatan, seperti keharusan tertentu dan hal-hal yang pasti dialami saat malam pertama.

BACA JUGA:  Sedih, Malam Pertama Unboxing Istri Ternyata Sudah Janda

Hal ini dapat membuat perasaan lebih resah sehingga mengganggu fokus pada malam pertama itu sendiri, dan akhirnya dapat mengurangi rasa bahagia.

Oleh karena itu, sebaiknya kita memahami mitos-mitos yang salah terkait dengan malam pertama. Berikut ini lima mitos malam pertama yang salah yang dilansir dari bonobology.

BACA JUGA:  Nikmatnya Nikah Muda, Malam Pertama Bisa Begini

1. Malam Pertama Sangat Menyakitkan

Masih banyak wanita beranggapan bahwa malam pertama akan memberikan rasa sakit yang sulit dilupakan, namun sebenarnya klaim ini tidak sepenuhnya benar.

BACA JUGA:  Nagita Slavina Ungkap Dilarang Malam Pertama dengan Raffi Ahmad

Meskipun pada umumnya saat pertama kali berhubungan akan terjadi gesekan dan desakan pada kulit yang membuat otot-otot di sekitar kewanitaan menegang sehingga timbul rasa sakit.

Namun, rasa sakit ini juga tidak harus selalu muncul karena bisa saja pemanasan yang dilakukan sudah cukup membuat produksi pelumas alami.

Selain itu jika dilakukan secara perlahan dan sabar, hubungan akan lancar tanpa rasa sakit berlebihan.

2. Selaput Dara Robek Tanda Perawan

Sesuatu yang wajib diluruskan adalah keperawanan tidak dapat diukur dari selaput dara. Hal ini karena selaput dara terletak cukup dalam dan memiliki bentuk dan sifat yang berbeda.

Ada yang sangat elastis, berbentuk cincin, dan berjaring. Artinya setiap melakukan hubungan tidak selalu akan merobek selaput dara dan membuat darah keluar dari organ kewanitaan.

Apalagi jika hubungan baru pertama kali dilakukan.

3. Semakin Besar Semakin Puas

Harus ditekankan bahawa ukuran bukan jaminan kepuasan untuk wanita. Setiap wanita memiliki area sensitif yang berbeda, pemahaman area ini lah yang dapat memuaskannya.

Tidak masalah berapapun ukurannya, jika bisa menyentuh perasaan emosional dan area-area sensitifnya dengan tepat maka kepuasan akan didapatkan.

4. Harus Sukses di Malam Pertama

Sukses dalam artian keinginan dan harapan-harapan sebelum menikah dapat terealisasi pada malam pertama. Pikiran ini harus segera disingkirkan.

Malam pertama justru adalah awal pasangan untuk saling mengenal, dan belajar untuk saling memuaskan sehingga tidak harus diekspektasikan dengan kesuksesan.

Jika stigma awal adalah kesuksesan namun ternyata tidak seindah yang dibayangkan, maka hal ini dapat mempengaruhi hubungan rumah tangga di masa depan.

5. Malam Pertama Selalu Dilakukan pada Malam Selepas Menikah

Umumnya malam pertama memang dilakukan pada malam setelah menikah, namun hal ini tidak menjadi suatu keharusan.

Terjadinya malam pertama harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasangan.

Misalkan pada saat itu wanita sedang menstruasi tentu tidak boleh memaksakan untuk berhubungan karena sebuah stigma yang mengharuskannya.

Jika pasangan terlalu lelah karena seharian mengikuti prosesi pernikahan, tentu juga tidak baik jika harus memaksa untuk melakukan hubungan.

Malam sebaiknya dilakukan dalam kondisi yang baik dan menyenangkan bagi pasangan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co