GenPI.co - Melakukan stimulus dengan main pakai tangan memang bisa membantu kaum adam untuk mencapai kepuasan tanpa harus berhubungan badan.
Namun, cara ini tentu tak bisa sembarangan dilakukan. Meski terbilang mudah dan semua pria hampir melakukannya, masih terdapat banyak kesalahan yang bisa berakibat fatal pada kesehatan.
Apa saja ya? Simak 4 ulasannya seperti dilansir Hello Sehat.
Keseringan turun tangan dengan gerakan yang terlalu cepat dapat mengiritasi kulit organ vital.
Struktur kulit genitalia,tak banyak berbeda dengan kulit di wilayah tubuh lainnya, tapi lebih sensitif terhadap gesekan.
Saat main pakai tangan dilakukan tanpa lubrikasi, jaringan kulit organ intim bisa memanas hingga menyebabkan lecet dan teriritasi, yang mungkin dapat berlanjut ke infeksi.
Pelumas berbasis air adalah jenis lubrikan terbaik, karena bahan produk ini licin dan lengket — jadi kulit tak akan mudah teriritasi dari sentuhan atau tekanan yang kuat.
Jika Anda tidak memiliki pelumas, lotion atau baby oil sama ampuhnya dalam situasi darurat.
Alternatifnya, Anda bisa gunakan pelumas alami seperti minyak kelapa atau minyak almond. Minyak alami tak hanya terasa nyaman di kulit namun juga aman.
Pekerjaan tangan yang berlebihan atau kasar dapat merusak kulit di area genital (memar, lecet, kerusakan jaringan), terutama jika tidak dibantu pelumas.
Tenaga yang berlebihan juga dapat menyebabkan proses keluar cairan terhambat, dalam beberapa kasus.
Jika mulai merasa terlalu sensitif, kurangi fokus stimulasi pada satu titik dan gerakan yang itu-itu saja, dan alihkan perhatian sementara pada area tubuh lainnya.
Ada sejumlah cara yang berbeda untuk merangsang area sensitif, mulai dari sentuhan lembut dengan satu jari, gerakan melingkar, menjentik pelan, hingga pijatan yang lebih intens.
Menggunakan tangan yang sama setiap kali mungkin lebih efisien, karena kebanyakan orang cenderung setia dengan teknik yang sudah terbukti ampuh.
Di sisi lain, melakukannya dengan tangan yang sama setiap waktu dapat menyebabkan dua masalah tersendiri.
Pertama, saraf di organ intim menjadi sangat terbiasa dengan satu gerakan yang itu-itu saja sehingga tidak lagi sensitif dalam menanggapi bentuk rangsangan lain, terutama ketika saat bersama pasangan Anda.
Kedua, jalur saraf bisa menjadi “kedaluwarsa”, dan lama-kelamaan senjata pria tidak lagi merespon sama sekali — kadang disebut sebagai “sindrom genggaman maut (death grip syndrome).”
Beralih tanganlah sesekali, atau gunakan metode stimulasi lain, yang dapat membantu menghilangkan masalah ini.(hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News