GenPI.co - Istilah childfree viral di media sosial setelah influencer Gita Savitri mengaku tidak ingin memiliki anak dalam pernikahan dengan suaminya.
Keputusan Gita pun menimbulkan pro dan kontra. Ada yang sependapat dengan prinsipnya.
Namun, ada pula yang tidak sepakat dengan keputusan yang sudah diambil Gita Savitri.
Menurut Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Putri KHAS Kempek, Cirebon, Jawa Barat, Nyai Hj Tho’atillah Ja’far Aqil, Islam mempunyai tanggung jawab moral memberikan pencerahan.
Dia menjelaskan pencerahan itu tidak hanya dari sisi spiritual, tetapi juga ekonomi dan sosial perihal childfree.
“Dari sudut pandang Islam, sudah tentu tidak ada istilah childfree atau tanpa keturunan dalam pernikahan,” kata Nyai Tho’ah sebagaimana dilansir laman NU Online, Sabtu (11/2).
Menurut dia, muslim yang menikah mempunyai tujuan mendapatkan keturunan alias anak. Tujuannya ialah membentuk generasi selanjutnya.
“Dengan demikian, bisa terus berjuang mempertahankan eksistensi agama Islam,” kata Nyai Tho’ah.
Menurut Nyai Tho’ah, childfree tidak sesuai ajaran agama dan menyalahi makna pernikahan.
Oleh karena itu, Nyai Tho’ah berharap fenomena childfree alias tidak mempunyai anak tak dilakukan.
“Dengan berkeluarga, orang bisa mempunyai anak. Dari anak yang saleh diharapkan mendapatkan amal tambahan di samping amal-amal jariyah yang lain,” ucap Nyai Tho’ah. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News