GenPI.co - Generasi milenial mempunyai sikap yang berbeda dalam menghadapi pernikahan. Kaum milenial bergulat dengan permasalahan pernikahan yang dialami secara global.
Mulai dari mempertanyakan peran gender yang menjadi aspek penting dalam institusi pernikahan hingga mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan di tengah kehidupan yang serba cepat saat ini.
Dilansir Times of India, berikut masalah umum pernikahan milenial.
Jika salah satu pasangan mencoba menghindari komunikasi dalam sebuah pernikahan, pernikahan tersebut bisa berantakan.
Kesenjangan komunikasi merupakan salah satu faktor utama atau signifikan dalam hubungan perkawinan.
Hutang atau pinjaman finansial apa pun dapat menjadi penyebab utama kegagalan pernikahan.
Jika kedua pasangan tidak puas dengan kebiasaan belanja masing-masing, hal ini menimbulkan kepahitan dalam hubungan.
Pernikahan tidak akan berhasil jika kedua pasangan tidak memiliki tujuan finansial yang sama.
Perbedaan pendapat tentang cara membesarkan anak adalah masalah pernikahan yang umum saat ini. Pola asuh yang berbeda menjadi faktor penyebab pertengkaran dalam suatu hubungan.
Anak mungkin merasa lebih dekat dengan salah satu orang tuanya dibandingkan dengan orang tuanya. Hal ini dapat menimbulkan ketegangan dalam pernikahan.
Banyak pasangan milenial yang kesulitan berdamai dengan mertua. Mereka mungkin merasa mertuanya terlalu ikut campur sehingga membahayakan kebebasan.
Perbedaan pendapat dan pertengkaran terus-menerus dengan mertua dapat merusak emosi kedua pasangan. Ini menciptakan hubungan keluarga yang terasing.
Perbedaan pendapat pada akhirnya membuat salah satu pasangan putus cinta.
Awalnya, hubungan tersebut terasa seperti mimpi, tetapi setelah jangka waktu tertentu, sering kali menemukan kekurangan atau mengkritik membuat sulit untuk menoleransi sudut pandang satu sama lain.
Penyebab umum pertengkaran antar pasangan suami istri adalah seringnya pertengkaran. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News