Mengintip Prosesi Naifeto Lale'an di Tapal Batas Negeri

Mengintip Prosesi Naifeto Lale'an di Tapal Batas Negeri - GenPI.co
Prosesi Nefeto Lale'an di Atapupu, Belu , NTT

Atapupu adalah suatu tempat di Kabupaten Belu, NTT.  Lokasinya di ujung negeri, bersisihan dengan Timor Leste. Masyarakatnya yang mayoritas beragama nasrani, hidup aman dan damai, meskipun berbatasan langsung negara tetangga.

Kekristenan di Atapupu sudah mengalami proses inkulturasi dengan kebudayaan setempat. Prosesnya sudah terjadi selama ratusan tahun. Jadi jangan heran jika segala sendi kehidupan masyarakat didasarkan pada ajaran-ajaran Kristiani. Begitu pula dengan kearifan lokalnya.

Pada 25 Juli 2018 -1 Agustus 2018 lalu, umat Paroki Gereja Katolik Stella Maris, Atapupu menyelenggarakan Prosesi Naifeto Lale’an. Dalam bahasa Indonesia, Naifeto Lale’an sediri berarti Bunda Surgawi – sebuah manifestasi dari Maria Ibu Yesus.

Dalam prosesi tersebut, patung Bunda Maria diarak mengelilingi paroki. Digelar ke-6 kalinya, prosesi ini sekaligus memperingati berdirinya Paroki Stella Maris Atapupu yg ke-135 Tahun.

Mengintip Prosesi Naifeto Lale'an di Tapal Batas Negeri

Dalam hierarki Gereja Katolik, paroki merupakan komunitas umat beriman yang dibentuk secara tetap. Komunitas tersebut diam dalam batas-batas kewilayahan tertentu dalam Keuskupan.

Prosesi ini sekaligus memperingati berdirinya Paroki Stella Maris Atapupu yg ke-135 Tahun itu berlangsung hikmat. Ribuan masyarakat Atappupu berpartisipasi. Hari pertama Naifeto Lale’an mengunjungi setiap kapel/stasi yang berada di paroki itu. Perarakan tersebut berlangsung hingga enam hari.

Ada enam titik yang disinggahi Patung Bunda Maria dalam perjalanannya itu. Tempat-tempat tersebut adalah Silawan, Seroja, Kenebibi, Fatuketi dan Lakafehan, Pelabuhan Teluk Gurita dan kembali ke Paroki dengan melalui jalur laut.Mengintip Prosesi Naifeto Lale'an di Tapal Batas Negeri

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya