Menilik Sisi Lain Lereng Prau

Menilik Sisi Lain Lereng Prau - GenPI.co
Biji kopi di Kecamatan Plantungan.

Apa yang terbayang di benak kamu saat menyebut Gunung Prau? Dataran Tinggi Dieng? Tak salah, memang. Dieng adalah sebuah kawasan wisata tersohor di lereng Gunun Prau. Namun, bukan itu satu-satunya pesona yang disuguhkan lembah Gunung Prau. Banyak tempat molek lainnya yang menawarkan kekhasan yang tak kalah unik dibanding Dieng.

Kecamatan Plantungan adalah salah satunya. Beberapa desa di kecamatan yang secara administratif masuk Kabupaten Kendal itu dikenal sebagai penghasil kopi terbaik.

Konon Kopi Lybrica yang ada di kawasan terbut dibawa oleh orang-orang Belanda saat masa penjajahan dulu. Oleh kaum kolonial tersbut, Plantungan hendak dikembangkan menjadi sentra penghasil kopi Lybrica. Hingga sekarang, masih terlihat beberapa pohon kopi Lybrica di lahan-lahan penduduk. Namun jumlahnya tak banyak lagi.

Dibanding dua varietas lainnya, kopi Lybrica memang agak susah perawatannya. Selain itu, kopi ini juga sulit dipanen. Pun, jumlahnya tak sebanyak kopi Arabika dan Robusta.

Plantungan juga dikenal sebagai penghasil cengkeh. Beberapa warganya juga menanam pohon jambu biji merah.

Menjelajah lebih dalam lagi, kamu akan menemukan berbagai macam obyek wisata. Ada Curug Watu Gantung, Curug Takir, Curug Purung, Goa Landak dan Goa Macan. Sayang, medan yang ekstrim membuat kita harus berhati hati saat mencapai lokasi-lokasi wisata tersebut.

Menilik Sisi Lain Lereng Prau

Itu adalah kekayaan alamnya. Soal kerafian lokal, Plantungan juga punya keunikan yang menarik untuk ditelusuri. Salah satunya adalah Kuda Lumping. Ini adalah yakni seni pagelaran tari yang dimainkan bersama kuda tiruan yang dibuat dengan anyaman bambu. Tarian ini menjadi unik karena penarinya sering mengalami trance alias kesurupan. Ini kemudian yang menjelaskan kenapa penari Kuda Lumping sanggup mengunyah beling tanpa terlika sedikitpun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya