Samas yang Telah Berganti Wajah

Samas yang Telah Berganti Wajah - GenPI.co
Pesona Pengklik saat senja (Foto:Gembel Motret)

Dulu jika ke Jogja, mengungjungi Pantai Samas nggak direkomendasikan sama sekali. Wajar aja guys. Tempat  yang brjarak 14 km arah selatan Kota Bantul atau sekitar 35 km dari pusat Kota Yogyakarta itu adalah sarang prostitusi. Minuman beralkohol pun dijual dengan bebas. Jejeran bilik-bilik mesum plus dentum musim khas lokalisasi dan bau alkohol yang menyengat membuat Pantai Samas bukan tempat yang pas untuk menikmati pesona pantai.

Begitu parahnya keadaan Pantai Samas, oleh warga sekitar kata Samas diplesetkan sebagai akronim dari Sampah Masyarakat. Tapi itu dulu. Sekarang Pantai Samas sudah berubah.

Pantai Samas saat ini sudah kembali ke hakikatnya. Sebuah tempat yang menawarkan nuansa pesisir yang mendamaikan dengan kekhasannya berupa ombak bergulung yang mengundang rasa takjub.  Tak ada lagi dentum musik yang memekakkan telinga. Apalagi gerombolan wanita tuna susila pemuas hasrat. Semuanya lenyap berganti berbagai fasilitas pendukung layaknya sebuah  destinasi wisata.

Berubahnya Pantai Samas tak lepas dari kerja keras  Pemerintah Desa Srigading. Kini Kini pengelolaan kawasan pantai ini di bawah kendali BUMDes. Mulai dari warung makannya, fasilitas gedung pertemuan, toilet, warung apung, hingga perahu wisata. BUMDes nggak bekerja sendiri. Badan usaha desa Srigading itu mendapat dukungan penuh Pokdarwis, Kelompok Tani Lahan Pasir, Bank Sampah, Karang Taruna dan sebagainya.

Jika kamu mengunjungi Pantai Samas, cobalah melangkah ke bagian timur kawasan ini. Di situ ada sebuah laguna cantik yang menjadi muara dari dua  sungai. Namanya Pesona Pengklik Pantai Samas. Tempatnya dijamin asyik untuk bersantai sembari menikmati suasana pantai. Pesona Pengklik ini memiliki beberapa fasilitas tambahan seperti perahu, kuliner terapung, tempat memancing, gardu pandang, wahana bermain, tambak udang, dan beberapa fasilitas lainnya. Kamu pasti betah.

Cara menikmati laguna Pantai  Samas ini adalah dengan mengitarinya. Kamu bisa memanfaatkan perahu untuk berkeliling laguna hanya dengan membayar Rp 10.000/orang. Setelah lelah, ada gardu pandang yang menawarkan pemandangan debur gelombang laut yang bergulung-begulung menuju pantai.

Oh ya, di kawasan ini ada fasilitas baru juga loh. Namanya Perengan Park. Diluncurkan pada Minggu 25/3) silam, fasilitas ini menyuguhkan keasyikan menyusuri areal persawahan dari atas jembatan bambu. Kalau ingin foto selfie yang kece badai dan tentunya instagramable, di sinilah tempatnya. Cobalah datang saat menjelang petang. Suasana langit yang jingga berpadu apik dengan sawah yang hijau royo-royo adalah latar yang bagus untuk foto diri kamu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya