Pasar Pancingan: Dari Panahan Hingga Piknik Hijau

Pasar Pancingan: Dari Panahan Hingga Piknik Hijau - GenPI.co
Aksi pengunjung dalam permainan panahan.

GenPI Lombok Sumbawa  nggak pernah kehabisan ide untuk terus mengembangkan Pasar Pancingan. Sejak peluncuran perdana pada November 2017 silam, pasar yang berada di Desa Bilebante Lombok Tengah itu  kini telah memasuki pekan ke-20. Wahana-wahana permainan terus bertambah. Yang terbaru adalah Jurakan Tindoq dan Panahan. Kehadiran dua wahana baru ini melengkapi yang sudah ada sebelumnya yakni bike tour, perahu karet dan bebaliq ngonong.

Panahan menjadi salah satu permainan favorit di Pasar Pancingan. Banyak sekali pengunjung yang mengantr untuk mencoba membidik target. Menurut Juragan Pasar Pancingan Rizky Fadly, panahan yang ada di pasar Pancingan ini bukan jenis panahan biasa. “Ini lebih ke horsebow. Jadi sebenarnya busur jenis ini digunakan di atas kuda yang sedang berlari,” jelas Rizky.

Eny, Salah satu pengunjung Pasar Pancingan, mengaku sangat menyukai panahan tradisional ini. Menurutnya, memanah objek itu sangat mengasyikan dan seru.  Terlebih saat ini olahraga panahan memang sedang populer di kalangan remaja seusianya. “Seru dan menyenangkan,”ujar Eny.

Sementara pengunjung yang awam dengan olahraga  panahan, nggak perlu khawatir. Sebab, Pasar Pancingan sudah menyiapkan pemandu khusus. Pemandu ini memiliki sertifikat sebagai pelatih cabang olahraga panahan dan siap memandu dengan mengajarkan teknik – teknik dasar memanah.

Atraksi Jurakan Tindoq juga mengundang minat pengunjung di Pasar Pancingan. Maklum ini adalah permainan tradisional masyarakat Lombok. Melihat permainan ini membuat mereka bernostalgia mengingat masa kecil.

Saat peluncuran perdananya, Jurakan Tindoq diikuti anak-anak masyarakat sekitar dan para pengunjung cilik. Mereka berbaris rapi menunggu giliran untuk melewati titian bambu yang berjarak kurang lebih 7 meter diatas kolam pemancingan. Voucher belanja dan shocking give away pun menjadi target utama dalam permainan ini. Serunya atraksi ini membuat lokasi pasar gegap gempita. Sebab dari semua pengunjung yang mencoba, sebagian besar harus berakhir dalam air kolam pancingan. Setiap ada yang hilang keseimbangan, tawa dan sorak mengiringinya masuk ke dalam kolam.

Di pekan ke-20, Pasar Pancingan juga kedatangan tamu spesial dari rekan-rekan komunitas Earth Hour (EH) Mataram. Kepada para pengunjung mereka mengampanyekan pentingnya meminimalisir penggunaan plastic.  Komunitas itu mengajak pengunjung menggunakan alternatif media seperti reusable bag dan Eco Brick.

“Seru banget bisa gabung dan piknik disini, suasana pasar pancingan yang kental dengan nuansa alam hijau dan kuliner tradisionalnya, sangat cocok untuk menjadi salah satu contoh destinasi liburan keluarga”, ungkap Lely, salah satu anggota Komunitas EH Mataram

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya