Menikmati Bromo yang Menukau

Menikmati Bromo yang Menukau - GenPI.co
Wisatawan Nusantara berswafot di Bukit Penanjakan, Bromo Tengger, memiliki ketinggian 2.780(mdpl) (Foto: R.Heru GenPI Riau)

Destinasi Wisata apa yang akan kamu kunjungi jika sedang berad di JawaTimur? Kawasan Bromo, Tengger? Kalau begitu kamu sama seperti saya. Bromo bagi saya adalah sebuah tempat yang menyimpan pesona yang khas. Kalderanya, gunung-gunungnya, serta kawahnya berpadu indah dengan kearifan lokal masyarakat Tengger yang mendiami wilayah sekitarnya.

Beberapa waktu lalu saya berkesempatan mengunjugi tempat yang penuh pesona itu. Ada beberapa spot yang saya datangi. Bukit Pananjakan menjadi lokasi kunjungan pertama saya. memiliki ketinggian 2.780 meter diatas permukaan laut (mdpl), di sini adalah salah satu lokasi yang ideal untuk mengabadikan pemandangan Gunung Batok, Bromo dan Semeru, yang berdiri gagah seolah menantang langit.

Puas berada di situ, saya melangkah ke Puncak Gunung Bromo. Biasanya untuk mencapai puncak ini, wisatawan bisa diantar menggunakan mobil atau motor sampai titik terakhir pengantaran di lembah kaldera yang dikelilingi perbukitan hijau asri. 

Dari tempat ini, sebenarnya puncak Bromo masih cukup jauh. Untungnya, ada kuda bisa kita manfaatkan jasanya setelah membayar selembar limapuluh ribu, selembar dupuluh ribu dan selembar lagi  lima ribu rupiah rupiah. Pemilik kuda-kuda itu adalah masyarakat Tengger.

Kuda yang ditumpangi hanya bisa mengantar sampai mulut tangga di kaki Gunung Bromo. Untuk melanjutkan ke puncak, pengunjung harus menaiki anak tangga yang sudah dilengkapi dengan pegangan kokoh terpancang. 

Rasanya tenaga yang tekuras setelah menaiki anak tangga hilang begitu saja setelah sampai di puncak Bromo. Pemandangannya memukau. Kawah yang menganga di puncaknya mengepulkan asap putih. Sungguh sebuah pemandangan yang indah.

Masyarakat Tengger memraktekan ajaran Hindu secara turun temurun. Setiap tahun pada hari keempatbelas bulan Kasada, kawah Bromo akan penuh dengan masyarakat Tengger. Mereka melakukan ritual Yadnya Kasada, yakni melarung sesaji di kawah gunung Bromo. Itu adalah ungkapan syukur mereka kepada Sang Hyang Widhi.

Destinasi selanjutnya yaitu Bukit Teletubbies. Tempat ini memiliki hamparan padang rumput savana hijau dengan latar belakang pemandangan pegunungan yang berdiri berjejer. Dinamakan Teletubbies, karena serupa dengan bukit di film anak-anak yang pernah populer di beberapa stasiun televisi. 

Lokasi terakhir yang tak kalah menarik mencuri hati para pengunjung, yaitu ‘Pasir Berbisik’. Di tempat ini keindahan laut pasir terhampar luas, dihiasi dinding-dinding karst berwarna perak keemasan. Tempat ini berhasil merayu saya agar ikut berfoto sebelum meninggalkan kawasan Bromo Tengger.

Yang belum pernah berwisata ke Bromo, yuk segera atur waktu. Kawasan wisata ini sudah tersohor di seluruh dunia lantaran pesona eksotiknya yang memukau.  DIcatat yah, lokasinya berada di dalam empat wilayah Kabupaten, yaitu Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya