Badak Manggala Ditemukan Mati di TN Ujung Kulon

Badak Manggala Ditemukan Mati di TN Ujung Kulon - GenPI.co
Foto: Badak Manggala ditemukan mati (Sumber: detikcom)

GenPI.co — Tim Rhino Health Unit (RHU), Balai Taman Nasional Ujung Kulon menemukan seekor badak jawa jantan mati di Blok Citadahan, wilayah kerja Resort Cibunar, Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) II Pulau Handeuleum pada Kamis (21/3).

Dalam keterangan tertulis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan pada saat ditemukan, kondisi bangkai badak jawa masih utuh dan bercula yang berbentuk benjolan atau disebut cula batok, sehingga diperkirakan badak tersebut berusia remaja. Kondisi bangkai badak masih segar dan diperkirakan mati kurang dari 12 jam.

Berdasarkan hasil identifikasi dan pencocokan dengan database profil badak jawa, badak yang mati tersebut bernama Manggala dengan ID: 070-2017, dengan ukuran lebar tapak kaki 24-25 cm.

Baca juga: Pascatsunami di Banten Bagaimanakah Nasib Badak di Ujung Kulon?

Tim gabungan yang terdiri dari petugas Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Rhino Protection Unit (RPU) YABI, WWF Ujung Kulon dan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor pada Sabtu (23/3), menindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan post mortem (pasca kematian) dan evakuasi bangkai badak.

Kondisi bangkai badak mulai membusuk, lidah membiru, dan bola mata menyembul. Berdasarkan hasil pemeriksaan post mortem tersebut kesimpulan awal kematian badak diduga bukan karena penyakit infeksius. Bangkai badak kemudian dikubur di dekat lokasi kematian.

Kemudian pada Senin (25/3), Tim gabungan kembali dari lapangan dengan membawa beberapa jenis sampel yang diambil dari bangkai badak untuk mengetahui penyebab kematian badak. Sampel tersebut kemudian dianalisis di Fakultas Kedokteran Hewan-IPB, LIPI dan Balai Penelitian Veteriner Bogor.

Jenis-jenis sampel yang diambil adalah esophagus, trachea, paru-paru, lambung, hati, usus halus, usus besar, otak, penis, epididymis, dan limpa. Hasil analisis laboratorium nekropsi kematian badak jawa Manggala, saat ini masih dalam tahap akhir pembuatan sediaan histopat disebabkan jaringan sampel yang sulit di analisis karena sudah tidak segar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya